Lingkar.co – Ratusan warga Kabupaten Rembang, terutama anak-anak, dilaporkan terkena penyakit gondongan, infeksi yang disebabkan oleh virus dari golongan Paramyxovirus.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofi’i mengimbau masyarakat untuk tetap tenang jika ada anggota keluarga yang terinfeksi penyakit gondongan atau parotitis.
“Penyakit ini disebabkan oleh virus, sifatnya self-limiting disease, akan sembuh setelah perjalanan alamiah di dalam tubuh. Sifat penyakit ini seperti batuk pilek, masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas dr. Ali, Selasa (5/11/2024).
Ia menjelaskan gejala gondongan meliputi pembengkakan kelenjar ludah di pipi, sakit kepala, demam, nyeri perut, mulut kering, penurunan nafsu makan, nyeri saat menelan, dan mudah lelah. Penyakit ini biasanya sembuh dalam waktu 7 hingga 15 hari.
dr. Ali juga menjelaskan bahwa pengobatan mandiri dapat dilakukan berdasarkan gejala yang muncul.
“Misalnya jika ada demam, minum obat penurun panas; jika nyeri, konsumsi obat pereda nyeri; dan istirahat yang cukup serta konsumsi makanan bergizi,” ungkapnya.
Masyarakat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami demam tinggi, nyeri luar biasa di kepala atau kelenjar ludah, kesulitan menelan, atau nyeri perut disertai muntah. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan di fasilitas kesehatan untuk memastikan tidak ada komplikasi lain.
Penularan penyakit gondongan dapat terjadi melalui lendir dari percikan saat penderita batuk, bersin, atau berbicara, serta kontak langsung seperti berciuman. Untuk mencegah penularan, hindari berbagi alat makan dan minum dengan penderita serta mencuci tangan sebelum menyentuh hidung atau mulut.
“Penderita disarankan untuk beristirahat di rumah (libur sekolah bagi anak-anak) agar tidak menulari orang lain dan mempercepat proses penyembuhan,” tambahnya.
Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) efektif melindungi tubuh dari gondongan dan dapat menjadi upaya pencegahan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Rembang, pada Oktober 2024 tercatat 621 kasus gondongan. Rinciannya, 501 kasus terjadi pada anak usia 5–14 tahun, 60 kasus pada usia 15–44 tahun, 54 kasus pada anak usia 0–4 tahun, dan 6 kasus pada usia 45 tahun ke atas.
“Sebagian besar dari mereka sudah sembuh. Sekali lagi, penyakit ini tidak terlalu mengkhawatirkan, InsyaAllah bisa sembuh,” pungkasnya. (*)
Penulis: Miftahus Salam
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps