Lingkar.co – Diikuti oleh 6.400 siswa dari 16 kecamatan, Karnaval Dugderan jelang bulan Ramadan disambut meriah meski diguyur hujan, di Lapangan Simpang Lima Semarang, Senin (20/3/2023).
Karnaval Dugderan adalah rangkaian acara sebelum Kirab Dugderan yang akan diselenggarakan, Selasa (21/3).
Para peserta yang mengikuti karnaval tersebut membawa pernak-pernik yang berbeda-beda, dari kembang manggar, warak ngendok, drum band, kostum wayang, hingga pakaian khas Semarang.
Adapun rute yang dilewati, mulai dari Lapangan Pancasila Simpang Lima, Jalan Pahlawan, hingga Taman Indonesia Kaya.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminudin, mengatakan, kegiatan ini merupakan acara tahunan. Sejak pandemi melanda, Karnaval Dugderan sempat absen pada tahun 2020 dan 2021.
“Agenda dugderan, selain untuk orang dewasa yang akan digelar besok (21/3/2023), dengan jalur Balai Kota kearah Masjid Agung Semarang, tapi juga untuk anak-anak yakni diikuti sekolah yang ada di Kota Semarang,” tutur Iswar.
Pelepasan peserta Karnaval Dugderan ditandai suara sirine dan pelepasan burung merpati sekitar pukul 16.15 WIB. Saat peserta mulai jalan, gerimis juga mulai turun. Meski demikian peserta tidak luntur semangatnya.
Warak, lanjut Iswar, merupakan simbol kerukuanan tiga etnis di Kota Semarang sejak dulu yaitu Arab, China, dan Jawa.
Wujud Warak yaitu hewan berkaki empat dengan kepala Naga, tubuh Buraq, dan kaki Kambing.
“Jadi jangan hanya seremonial semata tapi juga untuk rasa persatuan, kegiatan ini juga menjadi daya ungkit wisata yang bisa turut memulihkan kondisi perekonomian, sesuai tema simpul kekuatan kemajemukan budaya menuju pemulihan ekonomi,” tuturnya.
Penulis : Alan Henry
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps