DEMAK, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Realisasi anggaran penanganan Covid-19 yang rendah dikisaran 63.97% di Kabupaten Demak.
Pemerintah Daerah (Pemda) Demak harus mampu menyikapi hal ini tentunya Pemerintah dengan langkah konkrit.
Terlebih melihat kondisi penyebaran Covid-19 yang grafiknya fluktuatif pada musim pancaroba seperti saat ini.
Baca juga:
Petugas Kelelahan, Pemulasaran Jenazah Covid-19 Terlambat
Ketua Fraksi Partai Gerindra Demak, Danang Saputro mendorong Pemda agar melakukan upaya penanganan Covid-19 secara menyeluruh hingga tingkat desa.
Menurutnya, keuangan di tingkat Pemerintah Desa mungkin saja sudah habis untuk menanganani Covid-19.
Sebab sudah digunakan secara maksimal saat kasus Covid-19 meningkat sekitar akhir tahun 2020.
Baca juga:
Tren di Jepara Naik, Nakes Positif Covid-19 Tembus 580 Kasus
“Justru, wabah penyakit yang besar adalah saat ini dalam kondisi cuaca yang sedang ekstrim,” ungkapnya kepada Lingkar.co, Kamis (24/6).
Gangguan kesehatan seperti batuk dan pilek lanjutnya, akan sangat berpengaruh pada sikologi masyarakat yang takut ketika melakukan tes atau vaksin.
Isolasi di Tingkat Desa, Harapkan Mampu Minimalisir Persebaran Covid-19
Dengan kondisi sekarang ini, rumah sakit sudah over kapasitas dengan 10 pasien yang masuk di dua RSUD Demak setiap harinya.
Terlebih dengan kapasitas tempat tidur yang hanya ada pada kisaran 180 tempat tidur untuk setiap rumah sakit.
“Hampir bisa kami pastikan, saat ini setiap rumah terdapat orang sakit seperti batuk atau flu. Ketika di cek, mereka banyak yang mungkin reaktif,” imbuhnya.
Ahmad Mansur wakil ketua Fraksi Gerindra, juga mengungkapkan hal yang senada. Pemda Demak, harus mengambil langkah konkrit.
Sepertihalnya membuat tempat isolasi mandiri, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penanganan Covid-19.
Pihaknya berharap dengan adanya tempat isolasi yang ada di desa. Mampu untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Baca juga:
Kenali Gejala Varian Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta Berikut Ini
“Karena jelas masyarakat tidak bakal mau ketika dibawa ke tempat layana kesehatan masyarakat,” ungkapnya yang juga anggota DPRD Komisi B tersebut.
Selain itu, pihaknya juga mendorong desa agar melakukan penyerapan anggaran sebesar 30% dari Dana Desa untuk penanggulangan Covid-19.
Ketika desa mengalami kendala, DPRD Demak akan membantu ketika desa memang membutuhkan.
Baca juga:
Keraton Ratu Boko Tawarkan Paket Piknik Eksklusif
“Hal ini kami harap mampu untuk membantu memaksimalkan penanganan Covid-19. Terlebih dengan fungsi kita di bidang budgeting anggaran,” tutupnya. (mun/luh)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps