KARANGANYAR, Lingkar.co – Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar Juliyatmono menyesalkan kemunculan klaster pendidikan di Karanganyar usai 8 staf di SMAN Kebakkramat terkonfirmasi positif Covid-19.
“Ini yang dikhawatirkan banyak pihak. Klaster pendidikan muncul dan terbukti. Belum PTM saja sudah kurang kontrol,” kata Bupati kepada awak media, Jumat (9/4).
Menurut Juliyatmono, kemunculan klaster penularan di lingkungan sekolah seharusnya mendorong pemerintah segera menyelesaikan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan.
Baca juga:
Puting Beliung Diserta Hujan dan Petir Terjadi di Tuban, 2 Mobil Jadi Korban
Pembentukan herd immunity bagi guru sekolah akan meminimalisasi penularan Covid-19. Kemunculan klaster ini di sekolah juga menunjukkan belum baiknya penerapan 5 M di lingkungan tersebut.
‘’Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi,’’ kata Bupati.
7 Staf SMAN Kebakkramat Terkonfirmasi Positif Covid-19
Berdasarkan informasi yang diperoleh, munculnya kasus Covid-19 di SMAN Kebakkramat tersebut terjadi setelah petugas perpustakaan di sekolah tersebut, terkonformasi positif Covid-19 usai swab.
Baca juga:
Sopir Bus PO Haryanto Bebas, Penyidik Gunakan Saksi Kunci Untuk Akhiri Kasus
Staf ini sebelumnya ke Semarang untuk mengurus berkas pensiun guru sekolah di Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Setelah pulang tugas dari Semarang tersebut, ia mengeluhkan sakit dan kemudian dirawat di RS Indriati Sukoharjo, dan positif Covid-19.
Usai mengetahui hal tersebut, kemudian melakukan tracing terhadap 1 staf perpustakaan tersebut. 17 kontak erat yang kemudian melakukan swab dan hasilnya ada 7 staf yang positif Covid-19. (jok/luh)
Baca juga:
Program OPOP Perkuat Ekonomi Pesantren