Lingkar.co – Musim kemarau ini berdampak pada sumur warga Desa Curug Sewu mengering. Untuk menyiasati kekurangan air bersih, warga lantas membuat tandon sederhana untuk menampung dropping air dari BPBD Kendal.
Sedikitnya ada tiga dusun yang mengalami kekeringan ekstrem. Yakni Dusun Robyong, Sendang, dan Dusun Regeng, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Tandon air sederhana dari bahan terpal yang disangga dengan bambu maupun papan menjadi andalan warga untuk menyimpan air bersih.
“Tandonnya untuk menampung air. Karena bak di dalam rumah juga penuh saat dropping dari BPBD,” ujar Marlina (46) salah satu warga Curug Sewu, Jumat (25/8/2023).
Marlina lantas menceritakan, setiap hari dia harus menghemat air bersih. Biasanya dia menggunakan air bersih untuk keperluan masak dan minum. Bahkan, ia mengaku, sudah menghadapi kondisi kekeringan ini sejak Juli kemarin.
“Kemaraunya tahun ini agak parah. Sumur saya sampai mengering,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Marlina berharap kondisi kekeringan di musim kemarau ini bisa segera berlalu. Sehingga daerah yang mengalami kekurangan air bersih tidak semakin meluas.
Sementara Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo mengungkapkan, hingga kini pihaknya telah menyalurkan 400.000 liter air bersih atau 87 tangki untuk ratusan KK di Desa Curug Sewu. Ia menyebut dropping air dilakukan setiap dua hari sekali.
“Kami masih dropping air terus di musim kemarau ini. Yang terdampak hanya Desa Curug Sewu,” katanya. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps