Tanggul Darurat Kali Bodri Kendal Dibangun Pakai Geobag, Tahan Sampai 6 Bulan

Penanganan banjir dengan geobag di Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. (dok Wahyudi)

Lingkar.co – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turun tangan mengatasi dampak banjir imbas jebolnya 2 tanggul Kali Bodri Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.

Sebelumnya, tanggul jebol membuat ribuan warga di Kecamatan Patebon dan Pegandon terendam air dengan ketinggian bervariasi, Senin (20/1/12025) malam.

Dampak terparah dirasakan oleh warga Dukuh Babadan dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

Pelaksana lapangan Pusdataru Jateng, Adi Darmawan mengatakan pihaknya membangun tanggul darurat menggunakan geobag, yakni wadah berbentuk bantal yang terbuat dari kain geotekstil yang diisi tanah sekitar tanggul.

Ia menjelaskan, geobag terbuat dari kain geotekstil yang kuat dan tahan lama termasuk mampu menahan tekanan banjir.

“Tanggul ini bisa bertahan jangka waktunya 6 bulan, ini bahannya kuat tidak mudah terkikis air,” kata Adi ditemui di lokasi pembangunan tanggul darurat Kali Bodri Kendal, Kamis (23/1/2025).

Png-20230831-120408-0000

Ia menjelaskan, tanggul darurat dibangun menggunakan 130 kantong geobag dan ditargetkan selesai hari ini dengan bantuan alat berat beserta TNI Polri.

“Kami targetkan hari ini selesai, kemudian besoknya kita tahap finalisasi yang tanggul darurat,” imbuhnya.

Setelah tanggul darurat selesai dibangun, pihaknya akan segera membangun tanggul permanen agar lebih kokoh.

Adi menyebut, saat ini tim desain pembuat tanggul permanen sudah melakukan pengukuran di sekitar tanggul.

“Nanti tentu akan dibangun tanggul permanen, ini tim desain sudah turun ke lapangan untuk mengukur keperluan,” ungkapnya.

Pj. Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari menuturkan pihaknya turut prihatin dan berduka atas bencana yang terjadi. Ia mengatakan, pembangunan tanggul darurat di Kali Bodri bisa menutup aliran air yang mengalir ke permukiman warga.

“Kami juga sudah mengajukan bantuan pembangunan tanggul permanen di Kali Bodri ini,” katanya saat meninjau pembangunan tanggul darurat di Kali Bodri.

Hingga hari ketiga, genangan air dengan ketinggian bervariasi masih terlihat di beberapa titik di Kecamatan Patebon.

Agus menerangkan, pihaknya juga masih melakukan penyedotan air di beberapa titik yang belum surut.

“Sebagian besar banjir sudah surut, tapi memang ada beberapa desa yang belum karena limpasan airnya belum terbuang optimal,” sambungnya.

Meskipun genangan air masih ada di beberapa titik, pihaknya telah menarik dapur umum yang disediakan Pemkab Kendal. Hanya saja, Pemkab Kendal tetap menyalurkan bantuan dalam bentuk bahan mentah ke sejumlah dapur umum lain.

“Dapur umum dari Pemda sementara kita hentikan karena tenaga tidak memungkinkan. Tapi yang dari PMI dan lainnya masih jalan. Kita juga tetap support perlengkapan bahan pokok,” paparnya.

Pasi Ops Kodim 0715 Kendal, Kapten CKE Bambang Ruseno mengatakan pihaknya telah mengerahkan 120 personel yang tersebar ke beberapa titik banjir.

“Sebagian anggota di membantu pembersihan rumah-rumah warga, ada yang penyedotan air dan ini ada yang bantu bangun tanggul,” terangnya.

Ia pun meminta warga selalu waspada terhadap potensi bencana yang masih mengintai, terlebih cuaca ekstrem masih akan melanda di Jawa Tengah hingga bulan depan.

“Selalu waspada potensi cuaca ekstrem, karena info dari BMKG sampai Februari masih ekstrem cuacanya. Jangan buang sampah sembarangan juga, karena salah satu penyebab banjir ialah tersumbatnya aliran air akibat penumpukan sampah,” tandasnya

Penulis : Wahyudi

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps