Wamenkes RI Tunjuk RSI Kendal sebagai Rumah Sakit Rujukan Pasien TBC se-Jateng

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono/Foto: Wahyudi
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono/Foto: Wahyudi

Lingkar.co – Dalam rangka memperingati hari Tuberculosis (TBC) sedunia, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono meminta eliminasi TBC yang bekerja sama dengan pimpinan pusat Muhammadiyah dan United States Agency for International Development (USAID) Mentari menunjuk Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Kendal sebagai rumah sakit rujukan pasien TBC se-Jawa Tengah.

Wamenkes mengatakan, komitme lintas sektor bertujuan untuk mendeteksi secara dini kasus TBC aktif.

Pasalnya, pada tahun ini pemeriksaan TBC harus mencapai 6.000 kasus per-bulannya.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Hal itu dilakukan untuk mendukung eliminasi TBC pada tahun 2030 mendatang.

“Atas kerja keras lintas sektor juga, pada tahun 2022 kemarin berhasil terdeteksi 700.000 kasus TBC. Kasus ini sangat penting, karena TBC ini menjadi kasus tersembunyi di tengah-tengah masyarakat,” katanya, Rabu (21/6/2023) di Auditorium RSI Kendal.

Dante Saksono menambahkan, penemuan kasus aktif ini menjadi salah satu kunci untuk mencegah penularan kasus penyakit TBC.

Png-20230831-120408-0000

“Pengobatan bisa di rumah sakit mana saja, tapi untuk penanganan TB Resisten harus di rumah sakit rujukan. Kalau di Kabupaten Kendal ini di RSI Muhammadiyah ini,” katanya.

Dalam kunjungannya ini, Wamenkes juga melaunching program layanan TBC RSMA bersama Kemitraan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Pasalnya, USAID ini melibatkan semua unit di rumah sakit dalam skrinning TBC.

USAID Mentari TB juga membuat program RS Programmatic Management of Drug Resistance Tubercolusis (PMDT) yang khusus mengelola pelayanan untuk pasien TB RO, Empat dari Enam RSMA yang menjadi RS PMDT di bawah program USAID Mentari TB berkontribusi 100% terhadap capaian notifikasi kasus TB RO di wilayah kabupaten setempat.

Direktur RSI Muhammadiyah Kendal dr Suhadi mengatakan, sepanjang Januari hingga Mei kemarin terdeteksi 100 lebih kasus TBC di Kabupaten Kendal.

Kasus itu termasuk tinggi karena tersembunyi di masyarakat. Pihaknya juga membuka layanan khusus untuk pengobatan pasien TBC Resisten Obat (TBRO).

“Alhamdulillah, saat ini kami sudah membuka layanan untuk TBRO. Dan semoga kami bisa mendukung eliminasi TBC melalui pelayanan ini,” katanya.

Sementara Bupati Kendal Dico M. Ganinduto berkomitmen dan menggandeng dinas terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit TBC ini.

Dia juga berupaya melalui peningkatan infrastruktur kesehatan yang baik untuk masyarakat.

“Kami siap berkolaborasi dan mendukung eliminasi TBC ini melalui fasilitas kesehatan yang lebih baik. Karena kesehatan ini menjadi bagian dari kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dico menambahkan, kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari salah satu faktor kesehatan, sehingga dengan adnya rumah sakit yang di bangun di tiap kawedanan bisa mengcover pelayanan kesehatan masyarakat disamping ada puskesmas.

Penulis : Wahyudi
Editor : Kharen Puja Risma

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *