KUDUS, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus bekerja sama dengan Kementerian Agama memberikan arahan dan pembinaan pos kesehatan pondok pesantren kepada 15 pondok pesantren di Kabupaten Kudus.
Staff Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan, Tom Nuruddien, S.Sos dan Din Amalia, SKM bersama Kepala Seksi Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten Kudus H Sulton turut serta memberikan materi dalam pembinaan pos kesehatan pondok pesantren.
Dalam pembinaan, di jelaskan beberapa ketentuan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, baik bagi pesantren yang sudah menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) maupun bagi pesantren yang akan menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Bagi pesantren yang akan menyelenggarakan PTM, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten (DKK) Kudus Wahyudi, SKM, M.Kes menjelaskan kepada pimpinan pesantren, agar dapat berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 daerah atau DKK Kudus untuk memastikan bahwa asrama dan lingkungannya aman dari Covid-19 dan memenuhi standar protokol kesehatan.
Kemudian, apabila ada ketentuan yang tidak terpenuhi, maka pesantren dan pendidikan keagamaan yang bersangkutan tidak dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
“Karena sekarang masih masa pandemi dan santrinya udah mulai masuk, usahakan pihak ponpes selalu menerapkan protokol kesehatan dan selalu menjaga perilaku hidup bersih dan sehat di pondok pesantren,” ucap Wahyudi saat memberikan pembinaan di hotel @hom pada Kamis (26/8/21).
Lebih lanjut, pihaknya menghimbau untuk para santri agar membudayakan penggunaan masker, jaga jarak, dan menerapkan etika batuk atau bersin yang benar.
Baca juga:
Hindari Peralatan Pribadi Bergantian
Selain itu, santri juga pihaknya himbau untuk menghindari penggunaan peralatan mandi dan handuk secara bergantian.
“Peralatan yang terlanjur terpakai oleh orang lain, segera disinfeksi dan dapat dipergunakan kembali setelah satu hari didisinfeksi, kemudian peralatan yang terlanjur terpakai orang lain,” terangnya.
“Seperti sarung bantal, kaus kaki, handuk, dan lainnya harus di cuci pakai sabun terlebih dahulu, setelah kering baru boleh menggunakan,” lanjutnya.
Sementara itu, ia berharap dari pembinaan pos kesehatan pondok pesantren di Kabupaten Kudus, semua santri tetap sehat dan bisa belajar dengan nyaman.
“Harapannya, dari pembinaan pos kesehatan pondok pesantren ini, pondok pesantren bisa menerapkan protokol kesehatan ketat sehingga semua santri tetap sehat dan bisa belajar dengan nyaman,” ujarnya.
Penulis: Alifia Elsa Maulida
Editor: Galuh Sekar Kinanthi
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps