DKK Kudus Bekali Guru Pendamping UKS terkait Prokes selama PTM

PRESENTASI: Pengawas SMP Disdikpora Kabupaten Kudus Fardhatun Ni'mah sedang melakukan presentasi terkait protokol kesehatan di hotel @HOM, Selasa (5/10).
PRESENTASI: Pengawas SMP Disdikpora Kabupaten Kudus Fardhatun Ni'mah sedang melakukan presentasi terkait protokol kesehatan di hotel @HOM, Selasa (5/10).

KUDUS – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mengadakan kegiatan pembekalan guru pendamping UKS terkait protokol kesehatan (prokes) selama pembelajaran tatap muka (PTM). Pasalnya, saat ini Kabupaten Kudus sudah mulai mengijinkan adanya PTM secara terbatas. Kegiatan pembekalan ini diadakan dengan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus.

Pengawas SMP Disdikpora Kabupaten Kudus Fardhatun Ni’mah mengatakan, pembekalan ini diberikan sebagai sarana refreshing guru pendamping UKS. Mengingat selama pandemi, guru hanya bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sehingga, sebelum memulai PTM di era kebiasaan baru, guru perlu diedukasi kembali terkait prokes di sekolah.

“Dalam PTM ini perlu ditingkatkan lagi semangat prokes. Guru UKS ini harus bisa menjadi teladan. Mereka harus selalu mengingatkan supaya siswa maupun guru lainnya tidak abai dengan prokes,” katanya.

Ia menambahkan, jika prokes bisa dilakukan secara disiplin maka tidak akan ada temuan kasus. Sehingga nantinya pelayanan sekolah kepada anak-anak terkait pembelajaran di era kebiasaan baru bisa lebih maksimal.

“Kalau selama PJJ materi untuk siswa sebenarnya masih bisa diterima seperti saat tatap muka. Akan tetapi kalau tatap muka, guru bisa lebih mengajarkan tentang keteladanan sikap kepada siswanya,” ungkapnya.

Staf Seksi Promkes Bidang Kesmas DKK Kudus Ari Triana Widiarini menjelaskan, kegiatan pembekalan guru pendamping UKS ini diikuti oleh sekolah jenjang SD dan MI yang ada di Kabupaten Kudus. Hal ini karena siswa di tingkat SD maupun MI belum bisa mendapatkan vaksinasi jadi perlu penerapan prokes yang lebih ketat. Selain itu, di era kebiasaan baru ini siswa tingkat SD dan MI perlu lebih dipantau terkait disiplin prokesnya.

“Karena mereka masih harus diingatkan terus, tidak bisa langsung dilepas nanti menjalankan prokes sendiri. Berbeda dengan anak-anak di tingkat SMP ataupun SMA,” bebernya.

Kegiatan ini sendiri, lanjutnya, akan diadakan selama 11 kali pertemuan di Hotel @HOM. Dimana dalam sehari akan ada dua kelas pertemuan.

“Kami ingin menyiapkan supaya sekolah sudah siap melaksanakan PTM. Baik itu mulai dari siswanya, gurunya dan sarprasnya itu semua sudah siap,” tukasnya. (isa)