Berita  

Hadapi Suhu Panas Ekstrim, Ini Pesan Kadinkes Blora 

kepala dinas kesehatan kabupaten Blora, Jawa Tengah, Edy Widayat/Foto: Lilik Yuliantoro
kepala dinas kesehatan kabupaten Blora, Jawa Tengah, Edy Widayat/Foto: Lilik Yuliantoro

Lingkar.co – Fenomena suhu panas ekstrim terasa di sejumlah daerah di Indonesia dalam sepekan terakhir. Tidak hanya di Indonesia, kondisi ini juga dialami beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, India, Bangladesh.

Menghadapi cuaca panas tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Edy Widayat mengimbau masyarakat agar cermat dalam menyiapkan kondisi tubuh agar tetap fit di cuaca ekstrem.

Diantaranya ialah dengan memperbanyak meminum air putih minimal 2 liter per hari, makan makanan yg bergizi dan tinggi kandungan air itu juga perlu diterapkan.

Apalagi jika mempunyai kegiatan atau beraktivitas tinggi di luar ruangan, maka minumlah air untuk menggantikan keringat yang hilang.

“Ini penting dilakukan selain menyehatkan, juga menghindari terjadinya dehidrasi,” ucapnya saat dihubungi Lingkar.co via WhatsApp pada Selasa (25/04/2023) malam.

Tips kedua yang bisa dilakukan, lanjut Edy, yaitu menggunakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan. Tips selanjutnya yaitu sebisa mungkin menghindari aktifitas di luar ruangan di siang hari.

“Dan jika sedang beraktifitas di luar ruangan, bisa mengenakan topi atau memakai payung. Mengingat cuaca panas yang terik, sebisa mungkin untuk menghindari paparan langsung matahari,” katanya.

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan tips kelima yaitu pentingnya menjaga stamina dengan mengkonsumsi vitamin dan berolahraga.

“Insyaallah kelima tips ini jika dilakukan bisa membuat kita tetap dalam kondisi yang fit meski dalam cuaca panas ekstrim yang diakibatkan gelombang panas,” ujarnya.

Selain itu, imbuhnya, tingkat paparan sinar ultraviolet (UV) yang tinggi dapat berpengaruh pada kesehatan kulit dan mata.

Sebagai informasi tingkat UV akan mulai meningkat sejak pukul 10.00 WIB dan akan sangat tinggi pada pukul 11.00-12.00 WIB dan mulai kembali turun pada pukul 14.00 WIB.

Untuk menjaga kesehatan kulit dan mata, Dirinya menyarankan agar meminimalisir aktivitas dibawah paparan matahari pada pukul 10.00-16.00 WIB.

Akan tetapi bagi yang harus tetap beraktivitas maka disarankan untuk menggunakan tabir surya dengan minimal SPF 30+ tiap 2 jam sekali.

“Bagi yang harus tetap beraktivitas di luar jangan lupa memakai sunblok supaya tidak terbakar kulitnya,” sarannya.

Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena tersebut disebabkan karena lima hal.

Penyebab pertama suhu panas di Indonesia yaitu adanya dinamika atmosfer yang tidak biasa. Selain itu, sedang terjadi gelombang panas di wilayah Asia.

Suhu panas bulan April di Wilayah Asia selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, lonjakan panas tahun 2023 terparah.

Penyebab ketiga ialah tren pemanasan global dan perubahan iklim yaitu gelombang panas ‘heatwave’ semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering. Sebab keempat adalah dominasi monsun Australia: Indonesia memasuki musim kemarau.

Sementara untuk penyebab kelima yaitu adanya intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan juga menjadi penyebab suhu panas di Indonesia.

Penulis : Lilik Yuliantoro

Editor : Kharen Puja Risma