KUDUS, Lingkar.co – Setiap tanggal 22 April, di seluruh dunia memperingati Hari Bumi. Bukan tanpa sebab, peringatan hari bumi itu sebagai bentuk penghormatan manusia kepada bumi sebagai satu-satunya tempat yang layak manusia tempati.
Namun pada momen peringatan Hari Bumi 2021, pemandangan tak sedap datang dari Kabupaten Kudus. Tepatnya di Sungai Piji yang melintasi Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.
Dari pantauan di lokasi, air Sungai Piji di Desa Kesambi cukup surut. Di beberapa bagian, bidang tanah sungai pun bisa terlihat.
Baca juga:
Sejumlah RT Masuk Zona Merah, Harus Di berikan Tanda
Kemudian, sepanjang aliran sungai terdapat tumpukan sampah seperti plastik, botol-botol, kayu masih banyak terutama di jembatan tiga dan sepuluh.
Salah satu warga Desa Kesambi, Parmin mengatakan, jumlah sampah di sungai saat ini sudah lumayan berkurang, karena biasanya sampah yang berada di aliran sungai itu bisa lebih banyak lagi.
“Iya di sini memang sering banyak sampahnya, biasanya mah lebih banyak, tapi ini lumayan berkurang karena memang biasanya kalau malam juga warga desa membersihkan,” katanya, Kamis (22/4).
Baca juga:
Takbir Keliling Dilarang, Pemkab Pati Perbolehkan Takbir di Masjid
Warga Sering Lakukan Gotong Royong
Senada dengan Parmin, warga lainnya Mbariyah mengatakan hal serupa jika sampah sering menumpuk di sungai yang berada di tempat tinggalnya tersebut.
Menurutnya, gotong royong sering dilakukan untuk mengurangi sampah, namun hasilnya tetap belum bisa maksimal.
Saat dihubungi, Kepala Desa Kesambi Mokhamad Masri mengiyakan jika di aliran sungai terdapat banyak sampah. Menurutnya, sudah satu Minggu lebih sisa sampah yang masih menumpuk di sungai tersebut.
Baca juga:
Tidak Ada Lagi Takbir keliling Tahun Ini di Kabupaten Pati
Kemudian menurutnya, dari total 15 jembatan di sepanjang aliran sungai yang terhitung dari Balai Desa hingga ujung permukiman, yang biasanya rawan genangan sampah di jembatan satu, dua, tiga, dan 10.
“Jadi biasa sampah itu penyebabnya karena pilarnya ada di tengah. Jembatan yang lain ada cuma posisinya tidak di tengah pas, jadi masih wajar-wajar saja,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku, sudah mengadakan gotong royong bersih-bersih sungai pada pertengahan Maret lalu.
Baca juga:
Keraton Ratu Boko Tawarkan Paket Piknik Eksklusif
Namun saat ini, dia belum bisa mengagendakan kembali gotong royong lantaran masih berada di Bulan Puasa. Namun dia berharap agar ada normalisasi Sungai di Desa Kesambi tersebut.
“Harapannya ya ada normalisasi. Karena kalau menggunakan alat berat pun kami hitung-hitung nanggung tidak sesuai hasil di lapangan,” tandasnya. (dit/luh)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (5)