Lapor ke Gubernur Ganjar Soal Tanah Longsor lewat Medsos, Begini Tanggapan Netizen

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (DOK ISTIMEWA)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (DOK ISTIMEWA)

PEMALANG, Lingkar.co– Berbagai tanggapan netizen muncul menyikapi laporan seorang warga melalui media sosial (medsos) group facebook Ganjar Pranowo..gubernurku Jumat (12/2/2021).

Awalnya, akun Margono Gono melaporkan kejadian tanah longsor pada talut Sungai Comal di Desa Tegalsari, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang. Tanah longsor karena erosi Sungai Comal itu sepanjang kurang lebih 30 meter. Lokasi tanah longsor mendekati perumahan warga.

“Dengan ini melaporkan kejadian tanah longsor karena erosi sungai comal sepanjang +- 30 meter sudah mendekati perumahan warga jaraknya sampir satu meter di RT 1/RW I Desa Tegalsari, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang,” tulis akun tersebut skiar pukul 11 pada Jumat (12/2/2021).

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

Lanjut pada postingan tersebut, kejadian tanah longsor terjadi pada Senin 8 Februari 2021 pukul 05.00. Diduga karena belum ada penanganan dari pihak terkait, warga secara gotong royong melakukan langkah sementara dengan terucuk bambu untuk penahan tanah yang longsor.

Tangkapan layar percakapan netizen pada group FB.(DOK ISTIMEWA)
Tangkapan layar percakapan netizen pada group FB.(DOK ISTIMEWA)

“Hal ini sudah dilaporkan ke BPBD Pemalang dan memberikan informasi bahwa penanganannya itu kewenangan Pemerintah Provinsi,” tulis akun Margono Gono.

Kemudian, satu akun Subur Santoso menyarankan agar hal tersebut tidak perlu dilaporkan hingga Gubernur Jateng. Bahkan, dirinya mempertanyakan adanya pejabat setingkat desa dan kabupaten.

“Mohon Maaf mas Bos, kalai hal begini tidak perlu ke Mas Ganjar (Pak Gubernur). Untuk apa ada pejabat desa, sekelas lurah, memanfaatkan dana desa semaksimal mungkin. Buat apa dana desa kalau hal demikian lapor ke Pak Gubernur. Apa buat bancaan atau dibagi-bagi dananya seperti daerah lain. BPBD juga salah kalau kasih informasi kalau gak demikian kewenangan provinsi,” tulis akun Subur Santoso.

Png-20230831-120408-0000

Ada juga yang meminta bahwa untuk melaporkan hal demikian harus urut mulai dari tingkat bawah seperti desa. “Nyuwun sewu posting laporan seperti itu mbok sing urut (yang urut, Red). Wong sak ngisore Gubernur ki jek ono bupati, camat, lurah. Seolah-olah sak ngisore gubernur ki do turu ra kerjo, nyuwun sewu sak urunge (Lha di bawah Gubernur masih ada bupati, camat, lurah. Seolah-olah di bawah gubernur pada tidur tidak kerja, mohon maaf sebelumnya, Red),” tulis akun Dwik Anto.

Komentar itu pun mendapatkan tanggapan dari akun Margono Gono selaku pelaor peristiwa tersebut ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.”Dana desa tidak mampu untuk menganggarkan bronjong. Tadi sudah saya sampaikan perihal ini akibat erosi Sungai Comal, ini sudah dilaporkan ke BPBD kabupaten. Dari BPBD menjelaskan kalau itu kewenangan provinsi. Bukan sedikit-sedikit lapor pak Ganjar,” tulis Margono Gono.

Tanggapan lain muncul dari akun Bambang Reymon. Menurutnya, melapor ke pihak desa dan kecamatan tidak mempan. “Lapor dari desa camat kebanyakan ndak mempan. Langsung aja ke Pak Ganjar biar langsung di urus dari atas ke bawah. Kalau ndak gitu jarang terlaksana,” tulis akun Bambang Reymon.

Sedangkan akun Rizqta M Airiyanto Airiyanto sepakat dengan apa yang dilakukan Margono Gono. Dengan melaporkan peristiwa tersebut ke group FB akan mempercepat penanganan. “Apa gunanya group ini kalau ga ada orang terdekatnya pak ganjar. Kan malah bisa membantu kerjanya pak Ganjar seharusnya ndak perlu muter se Jateng. Cukup di group ini saja tahu mana yang harus ditangani,” tulisnya.(lut)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *