SEMARANG, Lingkar.co – Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menyatakan bahwa efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ menurun.
Hal tersebut Nadiem sampaikan saat mengisi acara Talk Show Peringatan Hardiknas PDI Perjuangan di Jakarta Rabu (5/5) siang.
Menurutnya, efektifitas PJJ menurun tidak hanya di Indonesia. Namun fenomena ini juga terjadi di seluruh dunia termasuk negara-negara maju.
Baca juga:
Pemerintah Lakukan Pengetatan Pemulangan Pekerja Migran
Nadiem mengatakan, penyebab menurunnya PJJ karena faktor kecepatan konektivitas internet dan ketiadaan gawai menjadi masalah yang paling banyak terjadi.
Selain masalah-masalah kejenuhan siswa karena banyaknya virtual conference (Vcon) dan tidak keluar rumah.
“Banyak faktor yang membuat efektifitas PJJ menurun, siswa merasa jenuh, depresi dengan banyaknya vcon, dan tidak bisa ketemu sama temen sekolahnya,” jelas Nadiem.
Baca juga:
12,853 Orang di Grobogan Menjadi Pengangguran Karena Dampak Covid-19
Nadiem menambahkan, tidak banyak diketahui bahwa 25% dari keseluruhan sekolah di Indonesia telah melaksanakan pendidikan tatap muka (PTM). Meskipun, harus dengan menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Pemerintah memprioritaskan guru untuk mendapatkan vaksinasi, setelah itu sekolah wajib untuk melaksanakan pendidikan tatap muka,” ungkapnya.
Baca juga:
Keraton Ratu Boko Tawarkan Paket Piknik Eksklusif
Sekolah wajib menggelar PTM setidaknya sekali atau dua kali dalam seminggu. Untuk meminimalisir kejenuhan dan lebih mengefektifkan kegiatan pembelajaran agar generasi Indonesia mendapatkan pendidikan yang baik dan layak.
“Kebijakan ini sebagai tanda pemerintah serius mengatasi kehilangannya generasi penerus terdidik dengan baik,” tutup Nadiem. (nur/luh)