Poltracking Indonesia: Elektabilitas Prabowo Menguat, Ganjar Turun, Anies Stabil

Elektabilitas capres Prabowo Subianto menguat, Ganjar Pranowo turun, Anies Baswedan cenderung stabil. FOTO: Tim Infografis Lingkar.co
Elektabilitas capres Prabowo Subianto menguat, Ganjar Pranowo turun, Anies Baswedan cenderung stabil. FOTO: Tim Infografis Lingkar.co

Lingkar.co – Hasil survei Poltracking Indonesia mencatat terjadi pergeseran elektabilitas tiga nama calon presiden (capres) terkuat dalam tiga bulan terakhir. Ketiga nama capres itu, yakni Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia, dalam tiga bulan terakhir, tren elektabilitas Prabowo Subianto, mengalami kenaikan cukup signifikan.

Sementara, elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami sedikit penurunan. Sedangkan Anies Baswedan, cenderung stabil.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, dalam rilis hasil survei terbaru melalui daring, Jumat (28/4/2023).

Dia mengatakan, dalam tiga bulan terakhir, terjadi pergeseran peta elektoral tiga nama capres potensial untuk Pilpres 2024

“Tren terbaru elektabilitas tiga capres terkuat mengalami pergeseran,” ucap Hanta.

Png-20230831-120408-0000

Dia mengatakan, hanya tiga nama capres kuat yang kompetitif secara elektabilitas, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Survei teranyar dengan simulasi tiga nama capres pada April 2023, elektablitas Ganjar mengalami penurunan, dibanding Februari – Maret 2023.

Pada Februari 2023, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 34,6 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan pada Maret 2023, yang mencapai 36,9 persen.

Namun, kata Hanta, pada April 2024, elektabilitas Ganjar Pranowo turun menjadi 31,1 persen.

Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami kenaikan dalam tiga bulan terakhir.

Pada Februari 2023, elektabulitas Prabowo sebesar 26,1 persen. Naik pada Maret 2023, jadi 27,2 persen.

Sementara pada April 2023, elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 33 persen, dan mengalahkan Ganjar Pranowo.

Kemudian, elektabilitas Anies Baswedan, cenderung stabil berada di posisi ketiga dalam tiga bulan terakhir.

Pada Februari 2023, elektabilitas Anies Baswedan 24,4 persen. Angka tersebut sempat turun pada Maret 2023, yang hanya sebesar 21,3 persen.

Lalu, elektabilitas Anies Baswedan pada April 2023, sebesar 22,4 persen, dan masih berada di posisi ketiga.

Masih Dinamis dan Kompetitif

Hanta menilai, posisi dari ketiga capres ini sangat dinamis dan kompetitif, mengingat pergerakan tren ketiganya sangat fluktuatif.

“Terutama Prabowo Subianto (33 persen) dan Ganjar Pranowo (31.1 persen) posisi elektabilitasnya sangat kompetitif,” ucapnya.

Menurutnya, dinamika yang terjadi turut mempengaruhi elektabilitas Ganjar Pranowo, salah satunya isu penolakan Piala Dunia U-20, dan belum ada deklarasi.

“Survei ini setelah ada koreksi isu Piala Dunia U-20 tapi belum ada deklarasi Ganjar Pranowo (sebagai capres),” ucap Hanta.

Oleh karena itu, kata dia, elektabilitas Ganjar Pranowo, bisa kembali naik karena PDIP telah resmi mendeklarasikannya sebagai capres.

Hal itu dapat terlihat dari pengalaman Anies Baswedan, yang elektabilotasnya sempat naik setelah dideklarasikan oleh Nasdem.

“Tapi mungkin ada potensi Ganjar sekarang trennya bisa naik kalau dilihat dari kepastian PDIP sudah mengusungnya,” ucap Hanta.

Selain itu, kata dia, penentuan calon wakil presiden (cawapres) juga sangat berperan dalam menaikkan elektabilitas.

“Sebagai konsekuensi, variabel cawapres menjadi sangat penting dalam mendongkrak perolehan suara,” ucap Hanta.

Diketahui, Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada Februari, Maret, dan April 2023 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Survei dilakukan dengan tatap muka kepada  1.220 responden dalam setiap survei, dengan margin of error kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak

Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.

Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.***

Penulis: M. Rain Daling

Editor: M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *