PATI, Lingkar.co– Sejarah panjang Aryo Dipo atau yang lebih dikenal Mbah Panggeng pada masa perjuangan kemerdekaan menjadikan lokasi makamnya banyak dikunjungi warga. Karena itu, makam tersebut disebut memiliki potensi wisata religi di Kabupaten Pati.
Ketua Pengelola makam Mbah Panggeng Ahmad Soheh mengatakan, sampai saat ini sejumlah masyarakat baik dari dalam kota maupun luar kota banyak yang menziarahi makam Mbah Panggeng. Terlebih setelah masyarakat bersama pemerintah desa melakukan renovasi makam tersebut.
“Makam Mbah Panggeng dapat menjadi wisata religi baru di Kabupaten Pati. Pengelolaannya bisa oleh pemerintah desa dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Pati melalui dinas terkait,” katanya.
Baca Juga:
Mengenal Aryo Dipo Leksono, Pejuang Kemerdekaan Sekaligus Pembabat Alas Pasucen
Mbah Panggeng, menurut Soheh, tak hanya dikenal sebagai salah satu pejuang kemerdekaan, namun juga dikenal sebagai ulama yang turut menyebarkan Islam kala itu. Selain itu juga dikenal memiliki karomah seperti waliyullah-waliyullah yang lainnya.
“Haul Mbah Panggeng setiap tahun pada tanggal 14 Robiul Akhir. Selain agenda haul, setiap malam jumat juga diadakan kegiatan yasin dan nariyahan,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pemuda Olahraga dan pariwisata (Dinporapar) Pati Ida Istiani mengakui, banyak potensi wisata religi di Bumi Mina Tani. Menurutnya, saat ini ada beberapa obyek wisata religi di Pati yang sudah terkenal oleh masyarakat luas.
Baca juga:
Dinporapar Pati Gelar Monev, Pantau Penerapan Prokes di Desa Wisata
“Ada makam Syekh Jangkung di Desa Landoh, Kecamatan Kayen, makam Sunan Prawoto di Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Makam Ki Angeng Ngerang di Desa Trimulyo, Kecamatan Juwana, Makam Nyi Ageng Ngerang di Desa/Kecamatan Tambakromo, Makam Syech Ahmad Mutamakkin di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso serata Makam Syech Ronggo Kusumo di Desa Ngemplak, Kecamatan Margoyoso,” ungkapnya.
Menurutnya, selama ini keberadaan makam-makam tersebut dikelola oleh masyarakat dengan dukungan dari pemerintah daerah. Untuk itu, pihaknya berharap agar masyarakat ikut menjaga potensi tempat wisata tersebut. “Apalagi nilai-nilai sejarah para tokoh tersebut patut kita ingat dan pelajari sebagai generasi penerus,” ungkapnya.(lam/lut)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Bisa dibuatkan untuk lokasi googlemaps nya, karena tidak ada informasi bagi yg luar kota mau berziarah