PPKM Darurat di Jateng Belum Efektif

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui pewarta menjelaskan tentang efektifitas PPKM Darurat di Jawa Tengah, di Kompleks Gubernuran, Semarang, Senin (12/7/2021). REZANDA AKBAR W/LINGKAR.CO
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui pewarta menjelaskan tentang efektifitas PPKM Darurat di Jawa Tengah, di Kompleks Gubernuran, Semarang, Senin (12/7/2021). REZANDA AKBAR W/LINGKAR.CO

SEMARANG, Lingkar.co – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat Jateng, belum efektif meredam lonjakan kasus Covid-19.

Berdasarkan data pada laman corona.jatengprov.go.id, angka kasus positif Covid-19 sehari sebelum pelaksanaan PPKM Darurat atau Jumat (2/7/2021), mencapai 259.101 kasus.

Namun, angka positif Covid-19, justru mengalami kenaikan pada hari kesembilan pelaksanaan PPKM Darurat Jateng, yang mencapai 291.553 kasus.

Artinya, PPKM Darurat belum efektif menurunkan mobilitas masyrakat sebagai salah satu upaya pemerintah menahan laju kasus harian Covid-19.

Oleh karena itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta kepada bupati/wali kota se Jateng untuk mengurangi mobilitas masyarakat yang masih tinggi.

“Kita tadi bicara dengan kawan-kawan terkait dengan ikhtiar para bupati dan wali kota untuk mengurangi mobilitas yang cukup tinggi,” ujar Ganjar, kepada wartawan usai rakor pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di ruang rapat gubernur gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng.

Png-20230831-120408-0000

Ganjar menilai, tingginya mobilitas masyarakat saat ini mempunyai dampak yang membahayakan dan mengkhawatirkan terjadi lonjakan penularan Covid-19 yang lebih cepat.

“Kalau itu (mobilitas masyarakat) tidak dikendalikan, kita khawatir akan penularan yang jauh lebih cepat,” ungkap Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar meminta seluruh bupati/walikota agar meningkatkan sosialisasi PPKM Darurat Jateng kepada masyarakat untuk menekan mobilitas.

Selain itu, Ganjar meminta kepolisian untuk menambah tempat-tempat penyekatan.

“Hanya memang tadi beberapa bupati juga mengusulkan agar antar kabupaten dan kota semuanya seragam (melakukan penyekatan), agar tidak terjadi banjir pergerakan yang terlalu tinggi,” pungkas Ganjar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, mengatakan bahwa adanya indikasi peningkatan kasus Covid-19, karena varian delta.

“Sesuai dengan sifat dari varian delta itu sendiri sifat penularan dan fatalitasnya sangat tinggi,” ucap Yulianto. *

Penulis : Rezanda Akbar D
Editor : M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *