Tak Pakai Mistis, Peserta Khitan Massal Langsung Bisa Beraktivitas Ekstrem

Suasana khitan massal dari yayasan Subur Makmur Sejahtera di Pati./Lingkar.co
Suasana khitan massal dari yayasan Subur Makmur Sejahtera di Pati./Lingkar.co

PATI, Lingkar.co – Biasanya khitan menjadi momok menakutkan bagi anak kecil, namun tidak demikian dengan khitan massal yang satu ini. Yayasan Subur Makmur Sejahtera bekerja sama dengan Griya Sehat Al-Fatih, menggelar khitan massal pada Minggu (26/9), di Rumah Makan Mbok Jijit, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

Panitia khitanan massal ini, justru menantang para peserta khitan untuk melakukan aksi ekstrem usai khitan. Para bocah ini ditantang untuk melompat-lompat, lari, dan aksi tak lazim pasca-khitan lainnya.

Tidak ada pantangan makan apa pun bagi peserta yang menggunakan metode khitan ini.

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

“Ini bukan mistis. Setelah dikhitan, anak-anak bebas makan apa pun dan beraktivitas apa pun,” terangnya Subur, pemilik yayasan.

Ia juga menambahkan, kelebihan lain dari metode ini adalah sang bocah akan langsung terbebas dari rasa sakit setelah khitan.

“Nggak ada yang nangis. Jadi nanti tidak akan ada cerita, semalaman ngipasi bocah yang habis khitan. Dan ini bukan hanya sesaat saja, tapi seterusnya, insya Allah anak-anak akan tetap tenang, ceria, dan semua nanti malam nggak ada yang melekan/lembur ngipasi”, lanjut Subur terkekeh-kekeh.

Png-20230831-120408-0000

Baca Juga :
Pemkab Pati Mengizinkan Pembukaan Wisata Religi

Metode sunat modern ini, imbuh Subur, diklaim sebagai khitan tanpa menggunakan jarum suntik, tanpa jahit, sehingga pasca sunat si buah hati langsung bisa beraktivitas normal.

Willydan, Owner Griya Sehat Al-Fatih, mengutarakan hal serupa. Menurutnya, usai mengikuti metode khitan Super Ring ini, nantinya anak-anak juga tidak harus kontrol ke dokter.

“Dan 8 hari pasca sunat, ring yang berada di alat kelamin si anak yang disunat akan lepas dengan sendirinya”, ujar Willydan, yang sehari-hari menjadi tenaga medis di salah satu Rumah Sakit ternama di kota Pati ini.

Sementara itu, Fabian, salah satu peserta khitanan massal, mengaku senang dan nyaman. Ia mengikuti khitan dengan metode sunat dari Yayasan Subur Makmur Sejahtera.

KOMITMEN MEMBANTU MASYARAKAT

“Senang sekali ikut sunat massal ini. Nggak sakit. Waktu disunat cuma terasa kayak seperti digigit semut. Setelah itu, saya langsung bisa memakai celana dalam sunat, dan celana pendek,” ujarnya sambil senyum-senyum malu.

Waktu menunggu antrean, Fabian memang sempat deg-degan karena takut, tapi hanya sebentar.

“Habis itu saya nggak takut lagi, ternyata sunatnya tidak sakit, terus tempatnya juga enak, ada AC nya, dapat uang saku, ada doorprize-nya, dan dapat makan gratis,” tambahnya.

Setiap tahun, memang terdapat orang tua yang tidak mampu secara ekonomi untuk membiayai khitan anak mereka. Anak-anak tersebut terdiri dari anak usia sekolah kalangan yatim, piatu dan duafa di kota Pati dan sekitarnya.

Oleh karena itu, Yayasan Subur Makmur Sejahtera, mengadakan program khitanan massal untuk meringankan masalah tersebut. Yayasan ini berkomitmen untuk bisa membantu anak yatim, piatu, dan duafa yang kurang dari segi biaya untuk melakukan khitanan.

Kali ini, sebanyak 19 anak yatim, piatu, dan duafa dari penjuru Kota Pati yang menjadi peserta khitanan massal. 

Menurut Subur, pihaknya akan rutin mengadakan program ini guna membantu lebih banyak masyarakat yang kurang mampu dalam mengkhitan putranya.

Joko Raharjo, salah satu kakek yang ikut serta mendampingi cucunya, mengatakan bahwa program besutan yayasan Subur Makmur Sejahtera ini sangat membantu mereka.

“Alhamdulillah, semua gratis. Kami orang tua/wali lain merasa sangat senang dan berterima kasih kepada Yayasan Subur Makmur Sejahtera karena sudah menggagas program sunat massal,” terangnya.

Ia berharap, program ini dapat berlangsung secara rutin. Agar lebih banyak lagi pihak yang terbantu memenuhi tuntutan agama namun masih terkendala biaya.

“Ini membantu kami para warga yang ingin segera melihat anak-anak kami disunat sebagai salah satu tuntunan agama kita. Dan dapat sertifikat yang menyatakan sudah sunat pula. Alhamdulillah, kami berharap acara ini dapat rutin agar bisa membantu orang lebih banyak lagi”, harapnya.

Editor : Nadin Himaya

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *