PANGANDARAN, Lingkar.co – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini menegaskan tidak akan memperpanjang Bantuan Sosial Tunai (BST). Sebelumnya, Risma, sapaan akrabnya juga menghentikan santunan bagi ahli waris korban meninggal dunia akibat covid-19.
BST menjadi instrumen penting memulihkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Pemberian BST tersebut rencananya terakhir hingga April 2021.
“Enggak ada anggarannya untuk itu,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini, saat menghadiri puncak HUT Ke-19 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Pangandaran, Jawa Barat.
Risma juga mengatakan salah satu alasan tak akan memperpanjang BST adalah karena situasi pandemi COVID di Indonesia telah bergerak ke skala mikro.
Sehingga menurut dia, masyarakat seharusnya kini telah dapat beraktivitas kembali. Dengan harapan situasi pergerakan perekonomian di Indonesia sudah mulai normal.
“Kalau misalkan di daerah masih ada warga yang perlu ditolong, mereka masih bisa mengajukan ke kami. Nanti kami bantu dalam bentuk BPNT (bantuan pangan non-tunai),” kata Risma.
Baca Juga:
Akademis Sarankan Risma Fokus Sebagai Mensos, Blusukan Harus Punya Orientasi yang Jelas
Sehingga, ujar dia, masyarakat yang membutuhkan pertolongan, nantinya mendapatkan bantuan sosial BPNT senilai Rp200.000.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Aksesibilitas Sosial Sonny W Manalu mengatakan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial hanya sampai April 2021.
Dana sebesar total Rp12 triliun disalurkan setiap bulan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama empat bulan, sejak awal Tahun 2021.
Per-PKM menerima bantuan tunai sebesar Rp300.000 setiap bulannya sampai April 2021. Penyaluran BST oleh PT Pos Indonesia.(ara/lut)