Wagub Jateng Dorong Penyintas Covid-19 Terlibat Gedor Lakon

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. FOTO: Humas/Lingkar.co
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. FOTO: Humas/Lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Wagub), mendorong para penyintas Covid-19 agar terlibat dalam Gerakan Donor Plasma Konvalesen atau Gedor Lakon.

Gus Wagub mengatakan, gerakan ini akan dimulai dari penyintas Covid-19 klaster pemerintahan, agar menjadi teladan bagi masyarakat.

“Dengan Gedor Lakon yang saya launching kemarin, saya sampaikan kepada para bupati dan walikota. Bahwa data yang masuk kepada kami yang terpapar pada Covid-19 ini klasternya tidak hanya masyarakat namun juga pemerintah,” ucapnya.

Dengan bekerjasama dengan PMI, Wagub akan mendorong penyitas pada klaster kantor pemerintahan untuk menjadi contoh bagi masyarakat.

“Kita dorong untuk mendata ulang siapa saja yang sudah terpapar Covid-19 dimulai dari kita (kantor pemerintah). Lalu data itu akan kita serahkan ke PMI, kalau kita dorong kesana untuk memberikan contoh, insyaallah masyarakat akan mengikuti,” ujarnya.

Selain itu, Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, juga berencana menaikkan level Satgas Jogo Tonggo, agar tidak hanya melakukan testing dan tracing saja, namun juga melakukan treatment tentang donor plasma konvalesen.

“Saya sudah berkomunikasi dengan PMI. Jadi untuk masyarakat di desa didata saja supaya tidak melayani satu atau dua orang saja, masyarakat bisa melapor kepada satgas Jogo Tonggo,” ujarnya dalam Webinar bertajuk “Susahnya Berburu Plasma Konvalesen”, Rabu (21/7/2021).

Berdasarkan data PMI Jawa Tengah, permintaan Plasma Konvalesen mencapai 15.395 kantong, namun yang terpenuhi hanya sekira 12.333 kantong.

Baca Juga:
Surabaya Alami Kelangkaan Obat Terapi Covid-19

WAGUB JATENG INISIASI PROGAM GEDOR LAKON

Sebelumnya, Gus Yasin, mengajak pemangku pemerintahan dan tokoh masyarakat, yang telah sembuh dari Covid-19, agar mendonorkan plasma konvalesen sebagai teladan bagi masyarakat.

Menurutnya, banyak di antara penyintas Covid-19 yang berasal dari klaster perkantoran. Tak terkecuali, perkantoran pemerintah, mulai dari provinsi hingga kabupaten/ kota, di Jateng.

“Saat ini, kita banyak klaster perkantoran dan industri. Untuk klaster perkantoran ada dari Pemprov dan Pemda kabupaten/kota, itu akan kita data lalu kita arahkan untuk donor darah plasma konvalesen,” ujarnya, usai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di kantor gubernur, Senin (19/7/2021).

Selain mengajak donor Plasma, Gus Yasin, juga menginisiasi Gerakan Donor Plasma Konvalesen (Gedor Lakon).

“Tadi saya sampaikan (saat rapat), bahwa gerakan donor plasma konvalesen jadi Gedor Lakon, yang mana kita gedor para masyarakat, pemangku kebijakan itu kita dorong (melakukan donor) untuk menjadi contoh,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini yang masyarakat butuhkan tidak hanya sosialisasi saja, namun juga gerakan pasti.

“Sehingga, Gedor Lakon ini semua menjadi lakon semua, untuk mengedukasi dan memberikan contoh langsung kepada masyarakat,” jelasnya.

Sebelumnya, Gus Yasin, menyumbangkan 500 ml atau dua kantong plasma konvalesen untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan.

Proses pengambilan plasma konvalesen selama 45 menit menggunakan metode apheresis di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Selasa (13/7/2021).

Saat itu, Gus Yasin, mengaku senang bisa menyumbangkan plasmanya untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan.

Ia mengungkapkan sejak diambil plasmanya tidak merasakan keluhan apapun.

“Jadi kita butuh kesadaran bahwa penyintas ini memiliki kesempatan menolong warga yang terpapar Covid-19. Penyintas bisa berkali-kali donor plasma asalkan memenuhi syarat. Alhamdulillah kalau untuk donor sendiri saya tidak ada keluhan apa-apa,” katanya, usai donor.*

Penulis : Rezanda Akbar D

Editor : M. Rain Daling