Bacaleg PPP Gus Faishol, Tingkatkan Produk Pertanian dengan Tanam Buah

M Ahmad Faishol Nadjib (Lilik Yuliantoro)
M Ahmad Faishol Nadjib (Lilik Yuliantoro)

Lingkar.co – Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Ahmad Faishol Nadjib, untuk Dapil Jateng III ini tak main-main menyusun program dan kerja politik menyongsong Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

“Konsep kami Real PPP, kepanjangannya Populist Problem Programmatic. Dengan berbasis data, tim kami mencoba menyisir problem yang populis dan riil terjadi di masyarakat. Data itu kita peroleh dari BPS, laporan Bappeda serta serapan aspirasi dari link PATROLI 17,” ucap, Gus Faishol, Minggu (02/07/2023).

Selanjutnya dirinya pun menguraikan, bahwa berdasarkan data tersebut disusunlah berbagai program kerja sebagai solusinya.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Bahkan, ia juga mencontohkan salah satu problem real yang berbasis data misalnya, 40℅ lebih tenaga kerja terserap dalam pertanian namun sumbangan pertanian terhadap PDRB hanya sekitar 22℅.

Artinya, secara makro terdapat problem pada nilai produk pertanian, sehingga solusinya adalah meningkatkan nilai produk pertanian Blora

“Dalam pandangan kami, untuk meningkatkan nilai produk pertanian di Blora adalah dengan meningkatkan secara signifikan jumlah komoditas tanaman buah yang bernilai tinggi di Blora,” ungkapnya.

Png-20230831-120408-0000

“Kenapa memilih tanaman buah? mungkin itu pertanyaannya. Pilihan itu kita ambil karena sebenarnya yang dibutuhkan memang diversifikasi hasil pertanian selain padi dan jagung. Pada dua komoditas itu secara kuantitatif hasilnya sudah bagus. Jadi ruang untuk mningkatkan agak sempit, jika tetap dimaksimalkan tetap kurang signifikan nilainya terhadap PDRB. Jadi komoditas buah itu menurut kami pilihan yang potensial dan strategis,” jelasnya.

Terakhir, Gus Faishol juga menambahkan bahwa dalam jangka sampai 5 tahun jika terpilih nantinya akan menginisiasi gerakan 999 ribu tanaman buah untuk Blora.

“Gerakan itu akan kami laksanakan dengan beragam skema, misalnya kebun buah mandiri, kebun buah berbasis eco-green, kebun buah kolaborasi Bumdes dan kebun buah berorientasi wisata edukasi. Tentu saja kami akan memetakan berdasar pertimbangan kecocokan lokasinya dengan jenis tanaman buahnya,” tandasnya.

Penulis : Lilik Yuliantoro

Editor : Kharen Puja Risma

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *