Beri Bantuan untuk Korban Banjir, Gerindra Demak Usul Pemkab Buat Perencanaan Matang Penanganan Banjir

PEDULI: Penyerahan bantuan oleh Gerindra diterima KH. Ali Afdholi sebagai perwakilan masyarakat Desa sayung Kecamatan Sayung, Selasa (9/2/2021). (ADITIA ARDIAN/KORAN LINGKAR JATENG)
PEDULI: Penyerahan bantuan oleh Gerindra diterima KH. Ali Afdholi sebagai perwakilan masyarakat Desa sayung Kecamatan Sayung, Selasa (9/2/2021). (ADITIA ARDIAN/KORAN LINGKAR JATENG)

DEMAK, Lingkar.co – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Demak membantu korban terdampak banjir di Desa/Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Selasa (9/2/2021). Bantuan tersebut berupa 1000 nasi bungkus, 50 dus mie instan dan 50 dus air mineral untuk warga terdampak banjir.

“Gerindra ketika mendengar bahwa terjadi banjir di Kecamatan Sayung dan Karanganyar, langsung membuat dapur umum di kantor DPC Gerindra. Tujuannya untuk memasak untuk korban banjir,” kata Sekertaris DPC Gerindra Demak Mu’thi Kholil.

Menurut Mu’thi Kholil, Kecamatan Sayung merupakan area yang terdampak banjir paling parah. Pihaknya sampai saat ini sudah mendistribusikan bantuan ke Desa Purwosari, Perampelan, Sayung, dan Ketanjung.

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

“Kita upayakan semua korban terdampak banjir menerima bantuan. Berupa nasi bungkus, sembako, mie instan dan air mineral. Karena kebutuhan paling urgen yakni makanan cepat saji dan air minum bersih,” ujarnya.

Dalam sehari, ia menargetkan bisa mendistribusikan sebanyak 2500 hingga 3000 bantuan kepada warga terdampak banjir. Selain itu, dia juga mengaku sudah menyiapkan 400 dus mie instan dan 500 dus air minum di dapur umum Gerindra.

“Ke depan, dapur umum di Gedung DPC Gerindra ini akan terus memberikan bantuan selama masih ada korban yang terdampak banjir,” ucapnya.

Png-20230831-120408-0000

Selain memberikan bantuan empati, moral, serta spiritual, pihaknya juga akan memberikan masukan kepada pemerintah daerah Kabupaten Demak. Agar membuat agenda pembangunan yang berpihak kepada rakyat.

“Kami berharap tentu tidak terjadi banjir lagi. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus bekerjasama dengan provinsi dan pusat untuk membuat perencanaan matang dalam pembangunan, dan pemeliharaan sungai-sungai. Seperti normalisasi sungai dan penanaman pohon untuk penyerapan air,” ungkapnya.(dit/lut)

Sumber: Koran Lingkar Jateng

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *