DKK Kudus Dampingi Anak Sekolah, Lakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani Dengan Aplikasi SIPGAR.

KEGIATAN: Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Dampingi Anak Sekolah, Lakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani Dengan Aplikasi SIPGAR, Jumat (9/7/21). (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)
KEGIATAN: Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Dampingi Anak Sekolah, Lakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani Dengan Aplikasi SIPGAR, Jumat (9/7/21). (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

KUDUS, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Kebugaran Jasmani pada era pandemi saat ini menjadi kunci kesehatan dan ketahanan bagi tubuh.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Melalui Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga Yuni Saptorini mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mendampingi anak dari Sekolah Sepak Bola (SSB) dalam pengukuran kebugaran jasmani dengan menggunakan aplikasi SIPGAR pada Jumat (9/7/2021).

Inisiatif program pendampingan pengukuran kebugaran jasmani tersebut dilakukan berawal dari workshop online (webinar) yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Pihaknya mengatakan workshop tersebut diikuti oleh Dinas Kesehatan, Pengelola Program Kesehatan Olahraga di Puskesmas, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), PGRI, Guru Olahraga Sekolah Dasar dan juga pelatih Sekolah Sepak Bola.

Baca juga:
Update Harian Covid-19: Jateng Penyumbang Kasus Kematian dan Terkonfirmasi Positif Terbanyak

“Pembangunan kesehatan sendiri mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia, hal itu sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 pasal 48 yang menjelaskan bahwa penyelenggaran upaya kesehatan bisa dilaksanakan melalui kegiatan kesehatan sekolah,” tuturnya.

Ia menambahkan tujuan adakannya pengukuran kebugaran jasmani bagi anak sekolah dasar ini adalah untuk mewujudkan siswa sekolah dasar yang sehat, bugar, dan berprestasi.

Png-20230831-120408-0000

Melalui pemberdayaan aktifitas fisik dan olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur yang berada dalam lingkungan sekolah.

“Kegiatan olahraga sendiri itu kan terintegrasi dengan kegiatan UKS dan dengan kegiatan ini harapannya bisa meningkatkan perilaku siswa sekolah dasar dalam kebugaran jasmani, meningkatkan pengetahuan siswa terhadap perlunya latihan fisik dan olahraga,” terang Yuni.

“Agar menjadi budaya hidup sehari-hari, meningkatkan kemandirian sekolah dalam mendukung gerakan masyarakat untuk hidup sehat serta meningkatkan prestasi dari siswa sekolah tersebut,” lanjutnya.

Baca juga:
Ada Pungli dan Penyelewengan Bansos, Laporkan ke Kemensos dan Penegak Hukum!

Ketahui Tingkat Kebugaran Melalui Aplikasi SIPGAR

Sementara itu, Staff Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga Rina Meilani menyampaikan pengukuran kebugaran jasmani di lakukan dengan memanfaatkan aplikasi SIPGAR yang Kementerian Kesehatan buat.

SIPGAR sendiri merupakan aplikasi pencatatan pemeriksaan kondisi fisik seseorang yang di lakukan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan metode Rockport. Aplikasi ini dapat di unduh di platform Playstore, sehingga semakin mudah di gunakan.

“Aplikasi SIPGAR sendiri merupakan aplikasi untuk mengetahui tingkat kebugaran. Hasil dari tingkat kebugaran itu sendiri akan ada rekomendasi olahraga apa saja yang bisa kita laksanakan sesuai tingkat kebugaran kita. Selama pendampingan kemarin, anak-anak mengunduh aplikasi dari PlayStore dan kami mendampingi mereka dalam pelatihan fisik untuk pengukuran kebugaran,” jelas Rina.

Rina menambahkan cara pengukuran kebugaran jasmani di lakukan dengan lari atau jalan cepat sesuai kemampuan masing-masing individu.

Dari hasil pengukuran kebugaran jasmani pada anak SSB, Rina menyebut dari 12 anak, ada 2 anak yang kebugarannya baik sedangkan yang lainnya nilai kebugarannya cukup.

Baca juga:
Tidak Punya Alat Berat, Sulit Gali Tanah Pemakaman Khusus Covid-19

“Pengukuran kebugaran yang pada anak usia 10-12 di lakukan dengan pelatihan lari cepat dengan jarak 1000 meter atau 1 kilometer. Kebugaran bisa di nilai baik ketika anak bisa lari dalam waktu 3 menit. Sedangkan ketika anak lari dalam waktu 6 menit maka nilai kebugarannya cukup,” jelasnya.

Dari pengukuran kebugaran jasmani ini, pihaknya berharap semua sekolah di Kudus akan tersosialisasi mengenai pentingnya kebugaran jasmani dan bisa mensosialisasikan aplikasi SIPGAR untuk pelaksanaan kebugaran jasmani mandiri.

Penulis: Alifia Elsa Maulida

Editor: Galuh Sekar Kinanthi

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *