DPRD Demak Sampaikan Pandangan Umum Raperda Pertanggungjawaban APBD 2021

KONDUSIF: Suasana Rapat Paripurna DPRD Demak ke-13, Senin (06/06). (Tammalia Amini/Lingkar.co)
KONDUSIF: Suasana Rapat Paripurna DPRD Demak ke-13, Senin (06/06). (Tammalia Amini/Lingkar.co)

DEMAK, Lingkar.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak menggelar Rapat Paripurna ke-13 masa sidang II tahun 2022 pada Senin (06/06) lalu. Dalam rapat tersebut, fraksi-fraksi DPRD Demak menyampaikan pandangan umum terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2021.

Sebanyak 7 fraksi yang hadir dalam rapat paripurna tersebut, masing-masing berkesempatan menyampaikan pandangan umumnya, diantaranya Fraksi PDIP, Fraksi PKB, Fraksi Golkar, Fraksi PPP, Fraksi Nasdem, Fraksi Amanat Demokrasi dan Fraksi Gerindra. Semua fraksi tersebut mengapresiasi kinerja Bupati Demak, Eisti’anah terkait Kabupaten Demak yang telah menjadi Kota Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Isa Ansori, perwakilan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyampaikan apresiasinya atas capaian WTP Kabupaten Demak.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

DPRD Demak Minta Pelaksana Proyek Tol Benahi Saluran Air

“Kami ucapkan selamat dan mengapresiasi atas pencapaian Ibu Bupati atas capaian kota Demak berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” ucapnya.

Sementara itu, dari fraksi PDIP, Busro menyampaikan pandangannya terkait besarnya jumlah APBD Kabupaten Demak yang telah dikeluarkan.

“Kami menanyakan terkait besarnya anggaran yang dikeluarkan dan meminta kejelasan tentang kemana mengalirnya dana APBD sebanyak itu,” ujar Busro.

Png-20230831-120408-0000

Selain itu, ia juga menyinggung terkait keluhan para petani yang mengeluhkan subsidi. Ia mengatakan bahwa hal itu masih perlu penyesuaian antara pemerintah dengan kelompok petani.

Studi Banding penyusunan renja, DPRD Demak Terima Tamu dari Cirebon

“Masih banyak keluhan dari petani tentang subsidi, jadi pemerintah masih perlu adanya kesesuaian dengan kelompok pertanian, sehingga jangan membuat masyarakat terkesan kesulitan,” ucapnya.

Menurutnya, pemerintah harus terus berjuang demi rakyat. “Saya mengutip kata Bung Karno: ‘aku ini bukan apa-apa tanpa rakyat, aku besar dan berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat,’” pungkasnya. (Lingkar Network | Tammalia Amini – Lingkar.co)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *