Ida Modiste Semarang, Berdayakan Penyandang Disabilitas Rancang Busana

Hidayah Ratna Febriani, berfoto dengan pegawai dan busana rancangannya, di Butik Ida Modiste, Kamis (12/8/2021). FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkar.co
Hidayah Ratna Febriani, berfoto dengan pegawai dan busana rancangannya, di Butik Ida Modiste, Kamis (12/8/2021). FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Siang itu, Hidayah Ratna Febriani, berbincang dengan pegawainya perihal baju pesanan istri Wali Kota Semarang di “Ida Modiste”.

Butik yang tersebut berada di Jalan Medoho Barat No.61, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang, Jateng.

Ida, sapaan akrabnya, adalah seorang desainer busana, sekaligus pemilik “Ida Modiste”.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Dengan hanya menggunakan kursi roda, Ida, terus berkarya dan mengukir prestasi dalam dunia fashion.

Ida harus menggunakan kursi roda sejak usia 3 tahun karena mengidap Polio. Namun baginya, keterbatasan fisik bukan penghambat untuk terus berkarya.

Ia pun menunjukkan deretan foto yang terpampang dalam ruang kerjanya. Ida bercerita busana rancangannya banyak dipakai orang-orang ternama.

Png-20230831-120408-0000

Sebut saja, istri orang nomor satu di Jateng, beberapa kali memakai busana rancangan Ida, yang berlabel “Ida Modiste”.

“Saya lulusan SMEA Manajemen Pemasaran. Tidak ada kaitannya ya dengan fashion? Tapi saya dipaksa orang tua untuk punya keterampilan,” ujarnya, Kamis (13/8/2021).
Saat ini, butik Ida Modiste memperkerjakan 13 pegawai. Dua diantaranya penyandang disabilitas, tuna grahita dan tuna rungu.

Pada awal mereka bergabung, kata Ida, merupakan masa penyesuaian yang penuh liku baginya dan pegawai lainnya.

Namun, tingginya toleransi dan kesabaran membuahkan hasil yang manis. Meski memiliki keterbatasan, Ida percaya ada potensi besar pada kedua pegawainya itu.

“Ratna (penyandang tuna rungu) sudah bekerja dengan saya selama 5 tahun. Saya cuma punya dia untuk finishing dan bagus sekali pekerjaannya,” tuturnya.

Baca Juga:
PPKM Darurat, Kasus Covid-19 di Kabupaten Jepara Menurun

MENDAPAT PERHATIAN PEMKOT

Seiring berjalannya waktu, banyak perubahan yang ia rasakan. Termasuk perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, yang semakin peduli dengan keberadaan UKM penyandang disabilitas.

“Dinas-dinas terkait memberikan ruang untuk saya dan teman-teman turut berpartisipasi dalam pameran fashion,” ujar Ida, yang mengalami pahit manisnya kehidupan sejak 1996.

Tentunya, kata dia, hal itu sangat bermanfaat untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas.

Bahkan, Ida mengungkapkan, Pemkot Semarang memfasilitasi sejumlah modelnya untuk peragaan busana dan sesi foto.

“Dulu saya berjuang sendiri. Sekarang saya merasakan Pemerintah sangat sangat peduli dengan UKM,” ujarnya.

Ia pun mendorong para penyandang disabilitas untuk tidak patah semangat dalam keterbatasan.

“Dengan cara kita fokus punya keterampilan jadi bisa untuk masa depan kita, mandiri secara finansial,” pungkasnya. *

Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma

Editor : M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *