*Oleh
Kusmiati
SD 1 Gulang
e-mail : miasunardi1616@gmail.com
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan wabah jenis penyakit baru terjadi pertama kali di kota Wuhan China. Coronavirus yang berasal dari negara China kemudian menyebar melanda ke berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Untuk mencegah penularan COVID-19, pemerintah Indonesia menghimbau masyarakat melarang berkerumun, menjaga jarak, mewajibkan memakai masker pada saat berpergian dan rajin cuci tangan atau menggunakan handsanitizer. UNESCO mencatat setidaknya 1,5 milyar anak usia sekolah yang terkena dampak COVID-19 dari 188 negara termasuk 60 juta diantaranya ada di negara Indonesia (Putria dkk, 2020). Namun sistem pembelajaran di sekolah saat ini terhambat, hal itu disebabkan Indonesia telah dilanda penyakit yang bernama Coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang menyebabkan proses belajar tidak bisa bertatap muka secara langsung. Melalui Surat Edaran Kementrian dan Kebudayaan No. 4 tahun 2020 mengeluarkan tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus desiase (COVID-19), dalam surat edaran menjelaskan bahwa proses belajar dari rumah melalui daring/jarak jauh dilaksanakan guna memberikan kebermaknaan bagi siswa pada masa pandemi COVID-19.

Dengan adanya Surat Edaran Kemdikbud, pembelajaran dilaksanakan dengan media pembelajaran online, salah satu media pembelajaran online dengan jarak jauh adalah daring. Permasalahan pada saat ini, aktivitas pembelajaran yang semula tatap muka diganti dengan pembelajaran jarak jauh membuat guru disibukkan dengan aturan yang baru seperti merubah sistematika perencanaan pembelajaran, membuat aturan bersama untuk alokasi waktu selama pembelajaran, dan menerapkan pembelajaran melalui aplikasi untuk belajar jarak jauh. Perubahan pola belajar dan mengajar tak terlepas dari peran guru terutama perubahan pola pembelajaran daring (Collie et al., 2011; Najeemah M Yusof, 2012; Thien et al., 2014; Zacharo et al., 2018) dalam (Wahyono dkk, 2020). Berbagai permasalahan yang ada, perlunya sebuah inovasi pembelajaran yang relevan dengan pembelajaran jarak jauh/daring agar tujuan pembelajaran tercapai, meskipun hasil pembelajaran tatap muka dengan jarak jauh berbeda. Wilayah Kabupaten Kudus terutama pada jenjang SD menerapkan sistem pembelajaran daring selama pandemi coronavirus. Berbagai sistem pembelajaran online dibuat dan banyak juga lembaga atau institusi pendidikan yang mulai menerapkan dan menambahkan system e-learning dalam pembelajaran formal dan reguler. Salah satu pembelajara e-learning adalah edmodo. Menurut SEAMOLEC edmodo adalah platform media sosial yang sering digambarkan sebagai facebook untuk sekolah dan dapat berfungsi lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas 4 yang berjumlah 34 anak yang sudah memiliki akun di Edmodo. Sedangkan informasi yang diterima berasal dari berbagai peristiwa dan observasi langsung selama pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran IPA dengan memanfaatkan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo ini dimulai dengan melakukan pembuatan grup, yang terdiri dari siswa kelas 4 sejumlah 34 siswa. Siswa bisa saling memberikan pendapatnya pada grup tersebut. Group yang telah dibuat merupakan sarana penyampaian materi yang diajarkan. Kemudian menambahkan anggota yang terdiri dari siswa yang berada di kelas tersebut. Dalam pembelajaran IPA guru dapat menyampaikan materi atau tugas pada grup yang telah dibuat tersebut, dengan menyebutkan kelas dan judul materi yang disampaikan. Ssiswa dapat memberikan komentar atau tanggapan terhadap materi yang disampaikan tersebut pada tempat untuk menulis komentar.
Edmodo lebih banyak dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan assignment dan juga quiz kepada siswa. Assignment yang diberikan bervariasi dapat berupa makalah juga assignment yang dikerjakan individu maupun kelompok. Guru dapat menyampaikan materi dan quiz pada grup yang telah dibuat tersebut, siswa dapat memberikan komentar atau tanggapan terhadap materi yang disampaikan tersebut pada tempat untuk menulis komentar. Demikian juga ketika guru memberikan quiz, siswa dapat menjawab soal kuis tersebut pada kolom replay. Dapat diketahui bahwa guru lebih sering memberikan assignment melalui fitur assigment yang dikerjakan secara kelompok agar mahasiswa terbiasa bekerja dalam tim dan dapat saling menghargai ide atau gagasan teman kelompoknya.
Pembelajaran yang dilakukan dengan media pembelajaran edmodo dikelas digunakan ketika guru akan memberikan materi. Sebelum memberikan materi, biasanya guru mengirim materi tersebut ke edmodo sehari sebelumnya sehingga siswa dapat mempelajari materi tersebut. Pada hari berikutnya ketika proses pembelajaran, siswa lebih mudah mengerti dibuktikan ketika guru memberikan latihan-latihan, siswa mampu menyelesaikannya dengan baik baik itu menjawab latihan tersebut didepan teman-teman maupun di edmodo. Begitu juga ketika guru memberikan pemmbelajaran IPA tentang gaya, siswa telah banyak melakukan kegiatan di rumah, seperti mencari contoh benda kongkrit yang ada disekitar yang berkaitan dengan materi gaya. Selain itu guru juga menugaskan siswa bekerja sama dalam grup untuk presentasi. Sebelum melakukan presentasi materi yang telah ditetapkan, terlebih dahulu siswa wajib mengirim materi presentasi mereka di edmodo.
Edmodo juga sangat membantu dalam memberikan tugas, kuis dan penilaian kepada siswa. Kuis yang diberikan melalui Edmodo dapat diketahui langsung hasilnya oleh guru. Selain itu, guru juga dapat melihat kemajuan belajar para siswa dengan memanfaatkan fitur progress yang ada dalam Edmodo. Bagi orang tua yang sudah memiliki akun Edmodo dapat dimanfaatkan untuk melihat perkembangan belajar anaknya disekolah. Berdasar hasil wawancara dengan orang tua, mereka menyatakan bahwa keuntungan menggunakan e-learning, khususnya Edmodo salah satunya adalah pembelajaran menjadi tidak terbatas dalam kelas saja, artinya guru dan siswa tetap dapat berkomunikasi untuk membahas materi-materi pelajaran tanpa harus terkendala oleh ruang dan jarak, Edmodo juga dapat diakses melalui handphone selama tersambung dengan jaringan internet. Sehingga orang tua dirumah bisa langsung memantau apapun yang dikerjakan oleh anak.
Pada dasarnya pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo berjalan seperti pembelajaran yang dilakukan dengan tatap muka secara langsung. Hal tersebut diuraikan oleh guru menyatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan melalui Edmodo, kontrol kelas sepenuhnya ada pada guru yang membuat grup tersebut. Guru yang membuat kelas, dan guru pula yang bisa memasukkan siswa untuk dapat bergabung dalam grup, siswa baru bisa bergabung dengan grup ketika sudah diberikan kode grup dan disetujui guru untuk bergabung. Guru juga dapat meremove siswa dalam suatu grup, apabila terdapat siswa yang bukan berasal dari kelas yang diajar. Grup yang sudah memenuhi kuota sesuai dengan jumlah siswa pada kelas nyata, maka guru dapat mengunci grup tersebut sehingga tidak ada siswa atau akun lain yang dapat masuk grup tersebut.
Menurut Umaroh (dalam Basori, 2013) kelebihan dari Edmodo antara lain: 1) Membuat pembelajaran tidak bergantung pada waktu dan tempat, 2) Meringankan tugas guru untuk memberikan penilaian kepada siswa, 3) Memberikan kesempatan kepada orang tua atau wali siswa untuk memantau aktivitas belajar dan prestasi dari putra-putrinya, 4) Membuat kelas lebih dinamis karena memungkinkan interaksi guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam hal pelajaran maupun tugas, 5) Memfasilitasi kerja kelompok yang multidisiplin, 6) Mendorong lingkungan virtual kolaboratif yang membantu pembelajaran berbasis proses. Edmodo selain digunakan untuk siswa dan guru, dapat juga dimanfaatkan oleh orang tua untuk memantau perkembangan belajar anaknya dengan mendaftar akun sebagai orang tua.Orang tua siswa yang sudah memiliki akun Edmodo dapat bergabung pada group dimana anaknya terdaftar dalam group tersebut dengan meminta persetujuan guru terlebih dahulu. Terkait dengan penggunaan Edmodo sebagai media pembelajaran e-learning, baik siswa dan guru memiliki harapan yang hampir sama yakni ingin proses pembelajaran dengan Edmodo dapat berjalan lebih baik saat proses pembelajaran terhalang jarak.
Edmodo sebagai salah satu inovasi e-learning yang digunakan dalam pembelajaran sekolah dasar di SD N 1 Gulang, dalam masa pandemic corona ini, dimana guru sering memberikan tugas-tugas dan kuis melalui Edmodo. Tugas yang sering diberikan adalah tugas kelompok. Dengan menggunakan Edmodo guru tidak lagi mengalami kesulitan dalam memberikan tugas atau kuis kepada siswa. Karena tugas dan kuis dapat diberikan tanpa harus menunggu jadwal tatap muka terlebih dahulu. Selain itu juga guru dapat memberikan ringkasan-ringkasan materi pelajaran agar dapat digunakan belajar mandiri oleh siswa. Sebagai media pembelajaran yang baru bagi siswa kelas 4 SD N Gulang 1, respons yang diberikan siswa mengenai penggunaan Edmodo sebagai media pembelajaran e-learning sangat bagus. Menurutsiswa, Edmodo itu mudah dan menyenangkan. Sebagai media pembelajaran e-learning, Edmodo memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan media pembelajaran e-learning yang lain. Kelebihan itu diantaranya adalah fitur-fitur yang yang ditawarkan sangat membantu guru, mudah dipahami dan digunakan bahkan untuk guru aupun siswa yang baru mengenal Edmodo. Penggunaannya juga dapat disesuaikan degnan kebutuhan guru dan kelas. Untuk kekurangan dari Edmodo sebagai media pembelajaran e-learning hampir tidak ada, kekurangannya hanya Edmodo sangat bergantung dengan jaringan internet sehingga siswa maupun guru yang berada pada daerah dengan akses internet yang sulit tidak bisa menggunakan Edmodo.(*)
Peneliti RCMG Yakin Kementan Telah Antisipasi Dampak Banjir dan Kekeringan bagi Petani