Keberhasilan suatu pembelajaran dipeengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
metode pembelajaran yang digunakan. Selama ini masih ditemukan pembelajaran dengan
metode konvensional yang membuat peserta didik melakukan kegiatan hanya sebatas
mendengar, mencatat dan menghafal. Konten ilmu pengetahuan biasanya berupa textbook dan
kurang berkembang, sehingga peserta didik tidak dapat menghubungkan ilmu pengetahuan
dengan kehidupan sehari-hari. Padahal tujuan pendidikan bukan hanya sebagai penambahan
ilmu melainkan juga diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan pendidikan individu
akan memperoleh pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, kebijaksanaan dan kepribadian
yang unggul sehingga individu dapat bermanfaat untuk membantu masyarakat sekitar dan
bertahan menghadapi tantangan. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan
metode yang melibatkan peserta didik dengan kehidupan sehari-hari seperti metode
kontekstual.
Metode kontekstual adalah pembelajaran yang memungkinkan peserta diidk memperkuat,
memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademiknya dalam berbagai
lingkungan baik di dalam maupun di luar kelas untuk memecahkan masalah-masalah yang
disimulasikan maupun yang terjadi di dunia nyata. Pembelajaran kontekstual dimaknai sebagai
metode yang membantu guru dan peserta didik mengaitkan ilmu pengetahuan dengan dunia
nyata. Sehingga dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya pasif menerima namun
peserta didik berlatih berpikir kritis dan reflektif selama proses pembelajaran, Metode
kontesktual membantu peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilki
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai (Erni, Zidni dan Bambang, 2018: 39).
Mata pelajaran yang dekat dengan aktivitas manusia sehari-hari salah satunya adalah mata
pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonomi adalah ilmu yang mengkaji tentang usaha-usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang
terbatas, sehingga pembelajaran ekonomi tepat menggunakan metode konstekstual. Salah satu
konten pembelajaran yang dapat menggunakan metode pembelajaran kontekstual adalah
kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal merupakan pengaturan penerimaan dan pengeluaran negara.
Instrumen kebijakan fiskal terdiri dari penerimaan, pengeluaran dan pinjaman. Tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik adalah peserta didik dapat
menganalisis kebijakan fiskal apa saja yang pernah dilakukan pemerintah dalam menstabilkan
perekonomian negara khususnya ketika terjadi pandemic covid 19.
Berdasarkan tujuan pembelajaran tersebut, dapat dilihat bersama bahwa tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai apabila menggunakan metode konvensional seperti peserta
didik menghafalkan tujuan, peran dan instrument kebijakan fiskal. Konten materi tersebut perlu
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Tantangan bagi pendidik adalah, pendidik perlu
mengembangkan konten agar membuat peserta didik berpikir krtitis. Strategi umum dalam
pembelajaran kontesktual adalah menghubung-hubungkan, mengalami, menerapkan,
bekerjasama dan mentransfer (Anitah, 2009: 54).
Implikasi proses pembelajaran bagi pendidik adalah, pendidik merencanakan
pembelajaran yang membuat peserta didik dapat mengkoneksikan konten dengan dunia nyata,
memiliki pengalaman terhadap suatu fenomena, mengarahkan peserta didik untuk dapat
menerapkan dan membimbing peserta didik mengkomunikasikan penalarannya. Konteks
pembelajaran kontekstual menurut Anitah (2009: 53-54) salah satunya menggunakan strategi
problem based learning. Pendidik memberikan permasalahan kontesktual berkaitan tentang
kebijakan fiskal. Dalam menyajikan permasalahan disertai juga dengan gambar agar lebih
kontekstual. Permasalahan yang diangkat oleh pendidik adalah pemberian subsidi BBM,
pembengkakan pengeluaran pemerintah dan peningkatan pajak pertambahan nilai. Pendidik
membimbing peserta didik berdiskusi bersama denga kelompok untuk menyelesaikan
permasalah tersebut dan mendorong peserta didik menghubungkan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang mereka miliki.
Pendidik mengamati selama proses diskusi bahwa peserta didik sebenarnya sudah
memiliki logika dan sudut pandang yang logis, namun peserta didik membutuhkan arahan atau
bimbingan untuk menemukan dan mengungkapkan pandangannya baik secara tulisan maupun
lisan. Oleh sebab itu, pendidik memberikan dorongan agar peserta didik membangun
pengetahuannya. Landasan pembelajaran kontekstual adalah teori konstruktivisme, yaitu
peserta didik mengkonstruksi atau membangun sendiri informasi yang diterima. Setelah
peserta didik membangun informasi yang diterima, peserta didik akan menemukan (inquiry)
makna dari sebuha konten dengan menghubunhkannya pada kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya peserta didik dapat menginformasikan apa yang ditemukannya kepada peserta
didik lainnya.
Pembelajaran paradigma baru beroerientasi pada peserta didik dan harus dihubungkan
dengan peristiwa yang saat ini sedang terjadi. Dua tahun terakhir negara Indonesia berupaya
melawan covid 19, tentunya peristiwa tersebut memengaruhi perekonomian dan anggaran
negara. Fenomena tersebut dapat dijadikan bahan bagi pendidik untuk menuntaskan materi
kebijakan fiskal. Peserta didik diajak melihat kembali, apa saja yang dilakukan pemerintah
ketika melawan pandemic covid 19. Hal yang dilakukan pemerintah itu berupa apa dan
termasuk pada kebijakan fiskal atau tidak.
Pertanyaan-pertanyaan pemantik membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan
seperti misalnya “Ketika dana subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah terlalu besar
sehingga membebani anggaran negara, apa yang sebaiknya pemerintah lakukan?”. Peserta
didik yang kesulitan akan menemukan jalan keluar apabila diberikan contoh yang dekat dengan
kehidupan mereka. Pendidik dapat memberikan analogi dengan pertanyaan “Apabila
pengeluaranmu semakin banyak, maka apa yang akan kamu lakukan?”. Maka peserta didik
akan menjawab “Mengurangi pengeluaran”. Dengan demikian peserta didik menemukan
penyelesaian dari pertanyaan pemantik tersebut. Pendidik terus mendorong agar peserta didik
mengembangkan jawaban dan temuannya.
Penerapan pembelajaran kontesktual pada pembelajaran ekonomi memberikan efektifitas
pembelajaran, pendidik berperan dalam membimbing peserta didik membangun pengetahuan
baru yang bermakna. Berdasarkan penerapan pembelajaran kebijakan fiskal di kelas XI IPS 5
SMA Negeri 12 Semarang dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual dapat
membantu peserta didik berpikir kritis, kreatif, reflektif terhadap pengalaman belajar di kelas
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Referensi
Erni, Budiarti, Zidni dan Bambang. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual
Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X Ma Nw Lenek Lauq. Jurnal Ilmu Sejarah
dan Pendidikan. Volume 2(2): 35-45.
Anitah, Sri. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (1)