SRAGEN, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Polres Sragen siap menindaklanjuti kabar terkait adanya pelaku aksi begal payudara di sekitar wilayah Kecamatan Ngrampal.
Pihaknya memastikan identitas pelapor akan dirahasiakan. Keterangan dibutuhkan demi mengidentifikasi pelaku dan mengoptimalkan patroli anggota.
Wakapolres Sragen Kompol Kelik Budi Antara mewakili Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan pihaknya korban begal payudara atau pelecehan seksual bisa melapor.
Baca juga:
Gudang Tiner di Sragen Terbakar, Kerugian Mencapai Ratusan Juta
Bahkan laporan tersebut bisa melalui pesan singkat lewat aplikasi Whatsapp. Polres Sragen sudah memiliki WA Center yang mempermudah warga melaporkan kejadian tertentu.
Dia menyampaikan kepolisian membutuhkan sejumlah petunjuk untuk mengidentifikasi pelaku. Pertama pihaknya membutuhkan waktu kejadian tersebut. Selanjutnya indetifikasi korban, apakah karyawan, anak sekolah atau yang kebetulan melintas.
”Misalnya pekerja pabrik yang biasanya pulang selepas maghrib, atau pedagang yang relatif lewat pada siang hari. Kemudian waktu siang waktu pulang sekolah atau bubaran pabrik,” ungkap Kompol Kelik.
Baca juga:
Pasar Sukolilo Pati Terbakar
Pihaknya menghimbau untuk melaporkan. Atau bisa diwakili oleh pihak keluarga agar mendapat infromasi yang utuh.
”Syukur kalau bisa ada informasi yang lebih lengkap. Tidak perlu sebut nama korban. Kalau ada informasi lengkap, kita bisa petakan patroli jam berapa dan sebagainya agar tepat sasaran dan tepat waktu,” bebernya.
Demikian juga penjelasan korban misalnya bisa mengidentifikasi pelaku. Seperti menggunakan kendaraan jenis apa, ciri-ciri pelaku dan sebagainya. Sehingga lebih fokus pada upaya penanganan.
Baca juga:
PKB Pati Kecam Agresi Militer Israel ke Palestina
”Misal mengingat plat nomor atau cirinya ada petunjuk yang bisa digali berdasarkan laporan yang diterima,” terang Wakapolres.
Selain kasus tersebut, ada jenis kasus lain yang kerap terjadi. Seperti laki-laki yang mempertontonkan kemaluan di jalan.
Laki-laki yang punya kebiasaan menunjukkan kemaluannya memiliki masalah mental. Merasa senang dan puas kala korbannya terkejut dan histeris.
”Ada juga kasus seperti itu, bisa dilaporkan jika memang mengganggu ketertiban,” ujarnya. (fid/luh)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (1)