Lingkar.co – Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, beda tipis sebagai Capres 2024.
Hal tersebut terungkap dalam survei terbaru yang dirilis SMRC, Sabtu (15/4/2023).
Dukungan publik terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai capres kembali menguat setelah sempat mengalami kemerosotan pasca-dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasinya menunjukkan bahwa dalam simulasi top of mind, Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan 16,5 persen.
Sedangkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, berada di urutan kedua dengan 16,3 persen.
“Dukungan terhadap Ganjar dengan Prabowo sangat dekat dalam simulasi top of mind,” ucapnya, dalam rilis yang diterima Lingkar.co, Minggu (16/4/2023).
Sementara, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berada di urutan ketiga dengan 9,8 persen.
Kemudian disusul, Joko Widodo 9,2 persen, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, 1,6 persen, dan nama-nama lain di bawah 1 persen.
“Dalam format terbuka (top of main) ini, masih ada 42,2 persen yang belum menjawab,” ucap Deni.
Dia menjelaskan, bahwa ada peningkatan suara Ganjar dari 13 persen di minggu pertama April 2023 menjadi 16,5 persen di minggu kedua April 2023.
Sementara Prabowo mengalami pelemahan dari 18,3 persen menjadi 16,3 persen di periode yang sama.
Sementara suara Anies relatif stagnan, bergerak dari 10,7 persen menjadi 9,8 persen.
Format Semi Terbuka 30 Nama
Dalam format semi terbuka dengan daftar 30 nama capres, kata Deni, dukungan terhadap Ganjar Pranowo, semakin besar.
Format tersebut, memberikan kesempatan kepada bagi responden untuk menyebut nama lain di luar daftar tersebut.

Pada format 30 nama capres, Ganjar Pranowo mendapatkan 24,3 persen. Disusul urutan kedua, Prabowo Subianto, dengan 22,5 persen.
Sedangkan, Anies Baswedan hanya 15 persen, Ridwan Kamil, 6,8 persen, Erick Thohir 2,8 persen.
Ada pula nama Mahfud MD, dengan 2,8 persen, Sandiaga Uno 2,3 persen, dan nama-nama lain di bawah 2 persen.
Salah satu contohnya, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hanya 1,5 persen, Andika Perkasa, 1,2 persen, dan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, 1,1 persen.
“Dalam format semi terbuka dengan daftar 30 nama capres, masih ada 14,6 persen yang belum menjawab,” jelas Deni.
Simulasi Enam Nama Capres
Sementara dalam simulasi enam nama capres, kata Deni, nama Ganjar Pranowo masih unggul dari Prabowo Subianto.
Ganjar Pranowo, tetap memimpin dengan perolehan suara 26,8 persen, disusul Prabowo 25,4 persen.
“Ganjar masih unggul sangat ketat dengan Pak Prabowo, hanya selisih satu persen,” ucap Deni.
Kemudian, kata dia, di urutan ketiga masih ada nama Anies Baswedan dengan 16,7 persen.
Sementara, Ridwan Kamil 13,8 persen, Mahfud MD, 4,1 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,1 persen.
Dalam simulasi enam nama capres, kata Deni, masih ada 11,1 persen pemilih yang belum menjawab.
“Secara keseluruhan, suara Ganjar yang sempat turun mulai kembali menguat. Dukungan publik pada Ganjar mulai pulih,” jelas Deni.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekira 79 persen dari total populasi nasional.
“Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD),” ucap Deni.
RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1216 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
“Margin of error survei diperkirakan ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling,” ucap Deni.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
“Survei terakhir dilakukan pada 11-14 April 2023,” pungkas Deni.***
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling