KARANGANYAR, Lingkar.co – Aksi penipuan dengan mencatut nama istri Bupati Karanganyar, Siti Khomsiyah terjadi di jagat Maya Facebook, untuk minta uang dan pulsa.
Tindakan dari orang tidak bertanggung jawab tersebut ia lakukan dengan cara membuat akun Facebook menggunakan nama Siti Khomsiyah.
Dengan menggunakan nama istri orang nomer satu di Karanganyar itu, orang asing ini meminta sejumlah uang dan pulsa kepada orang lain.
Baca juga:
Pelaku Ekonomi Kreatif Bisa Manfaatkan Medsos untuk Tetap Berkarya
Tak hanya menggunakan nama Siti Khomsiyah, pelaku sepertinya sudah berniat untuk melakukan penipuan memakai nama anggota Komisi D DPRD Karanganyar tersebut.
Pelaku Menggunakan Foto Profil Yang Sama Dengan Akun Aslinya
Nyatanya, pelaku juga menggunakan foto profil dan dinding sama seperti akun Facebook milik istri Bupati Karanganyar tersebut.
Orang yang mengetahui praktik penipuan dengan mencatut nama Siti Khomsiyah tersebut adalah seorang advokat, Kadi Sukarna yang mengirimkan pesan singkat kepada Siti Khomsiyah.
Baca juga:
Lapor ke Gubernur Ganjar Soal Tanah Longsor lewat Medsos, Begini Tanggapan Netizen
Kadi Sukarna, jelas Siti, menanyakan apakah ia membuat akun Facebook baru dan meminta pertemanan baru kembali. Siti menjawab bahwa pihaknya mengaku tidak memiliki akun baru.
“Sekira pukul 11.44 WIB, Pak Kadi Sukarna, mengirimkan WhatsApp pada saya. Pak Kadi menanyakan apakah dirinya buat akun FB lagi. Karena merasa tidak membuat, saya pun menjawab tidak punya,” terang Siti Khomsiyah, Rabu (24/3).
Menurut Siti, modus oknum tersebut dengan mengirimkan permintaan pertemanan pada siapa saja yang ia kenal. Setelah itu, oknum tersebut meminta sejumlah uang dan dan kiriman pulsa.
Baca juga:
Bawaslu Jepara Resmikan Klinik Hukum Pemilu
“Karena menggunakan foto saya jelas diterima. Saat diterima, oknum itu minta uang dan minta dikirimi pulsa ke nomor 081217872542,” jelas Siti.
Usai mengetahui akun Facebook miliknya tercatut orang, Siti Khomsiyah langsung membuat pengumuman di akun resmi miliknya.
Siti meminta siapapun yang merasa mendapatkan pesan tersebutu yang mana mengatasnamakannya agar tidak perlu menanggapi. (jok/luh)