DPRD Pati Dorong Seleksi P3K Berpihak pada Tenaga Honorer

DPRD Pati muntamah
Anggota DPRD Pati, Muntamah, saat reses di dapilnya. (Falaasifah/Lingkar.co)

PATI, Lingkar.co – Anggota Komisi D DPRD Pati, Muntamah menjaring sejumlah aspirasi dari masyarakat di daerah pemilihannya saat reses. Dalam reses tersebut, ia menyerap aspirasi masyarakat supaya ada affirmative action (tindakan afirmatif) dari pemerintah pada proses seleksi Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (P3K) mendatang. 

“Begini, berdasarkan informasi yang kita dengar ‘kan, tenaga honorer kadang-kadang usianya sudah hampir sepuh. Hampir 50 tahunan. Kalau dari segi teknologi dan materi akademis ‘kan kalah dengan yang muda-muda. Maka dari itu, perlu sejenis tindakan afirmatif yang mana bisa memberikan peluang yang setara, jika kondisinya seperti itu,” jelas Muntamah, pada Selasa, (15/02). 

Adapun arti dari affirmative action sendiri adalah bentuk kebijakan yang diambil agar kelompok atau golongan tertentu memperoleh peluang yang setara dengan kelompok atau golongan lain dalam bidang yang sama. 

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

DPRD Pati Sarankan Lahan Non Produktif untuk Pabrik Sepatu Trangkil

“Karena tes seleksi P3K itu kan secara online, maka harapannya tenaga kerja yang masih honorer mendapat pelatihan-pelatihan tata cara mengerjakan. Kemudian mendapat kisi-kisi soal dan latihan soal-soal yang akan diujikan,” harapnya.

Ia menambahkan, untuk teknis tindakan affirmative action sendiri, ia menyerahkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait, karena lebih paham situasi dan kondisi sistem seleksi P3K.

DPRD Pati Puji Kegemilangan Persipa

Menurut politisi PKB ini, tujuan affirmative action sendiri supaya ada keberpihakan bagi tenaga kerja honorer. Karena selama ini kesejahteraan tenaga kerja honorer kurang mendapat perhatian. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah memberi kebijakan yang memberi kemudahan tenaga kerja honorer untuk bisa lolos pada seleksi P3K mendatang. Mengingat, seleksi P3K merupakan jawaban untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer. 

Png-20230831-120408-0000

“Terutama untuk yang sudah lama mengabdi itu. Karena kadang-kadang juga yang sudah lama mengabdi tidak dapat lolos seleksi jika bersaing dengan tenaga kerja honorer yang masih baru. Nah, jadi perlu adanya tindakan affirmative action,” ungkapnya.

Muntamah mengatakan akan menindaklanjuti aspirasi ini. Ia pun berjanji pihaknya akan menjadikan hal tersebut usulan untuk masuk ke pokok-pokok pikiran DPRD Pati mendatang. (Lingkar Network l Falaasifah – Lingkar.co)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *