Lingkar.co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, terus mengingatkan para kepala daerah untuk menekan laju inflasi pada daerah masing-masing.
Hal tersebut, ia sampaikan dalam Program Podkabs Episode 11 yang tayang pada kanal YouTube Sekretariat Kabinet, terlihat Selasa (28/2/2023).
“Bapak Presiden, Pak Jokowi pada bulan September memanggil saya ke Istana, ‘Pak Tito sebagai Mendagri kendalikan inflasi daerah,’ itu perintah beliau,” ucapnya.
“Artinya, saya mengendalikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Beliau sampaikan, ‘bikin (sistem pengendalian) seperti kita menangani Covid-19’,” lanjut Tito.
Oleh karena itu, ia mengatakan, pihaknya telah menetapkan sembilan langkah panduan daerah untuk menekan laju inflasi.
Adapun sembilan langkah tersebut, Pertama, melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia.
Kedua, melaksanakan rapat teknis TPID. Ketiga, menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting.
Keempat, melaksanakan gerakan Pencanangan Gerakan Menanam.
Kelima, melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait. Keenam, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang.
Ketujuh kata Tito, agar Pemerintah Daerah (Pemda) berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan.
Kedelapan, merealisasikan belanja tidak terduga (BTT) untuk dukungan pengendalian inflasi.
Kesembilan atau yang terakhir, memberikan bantuan transportasi dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Saya membentuk tim dipimpin oleh Irjen, dibantu oleh beberapa dirjen,” ucap Mantan Kapolri tersebut.
Pantau Pemda Tekan Inflasi
Bahkan, Tito, membuat jadwal piket khusus untuk memonitor pelaksanaan Sembilan panduan untuk Pemda untuk menekan laju inflasi.
“Saya buat piket khusus, anak-anak IPDN yang baru-baru itu, pinter-pinter tapi kan anak-anak yang bertahan kuat dia, piket 24 jam, ada 50 orang,” jelasnya.
“Tiap hari ngecek-ngecek, ngecek kan ada sembilan langkah yang saya buat waktu itu,” sambung Tito.
Data hasil pantauan tersebut, lanjut Tito, akan dibeberkan dalam rapat pengendalian inflasi daerah yang digelar oleh Kemendagri setiap minggunya, yang dihadiri oleh jajaran pemerintah di daerah.
“Itu kita ekspos. Saya buat iklim kompetitif. Kita tampilkan data sepuluh daerah dengan inflasi) tertinggi, sepuluh daerah (dengan inflasi) terendah,” ucapnya.
Daerah-daerah dengan inflasi tertinggi, lanjut Mendagri, akan diminta menjelaskan kendala yang dihadapi.
Sedangkan daerah-daerah yang berhasil mengendalikan laju inflasinya akan diminta untuk berbagi upaya yang telah dilakukan sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya.
“Saya juga konsisten, di daerah-daerah yang inflasi tinggi ya kita datangin. Saya suruh datangin ke timnya, memantau,” ucap Tito.
“Tapi jangan sampai ada transaksional, disogok supaya bagus. Kalau ketahuan, kita copot,” lanjutnya.
Tito meyakini, upaya sistematis yang dilakukan pemerintah dalam pengendalian inflasi di daerah tersebut berkontribusi signifikan dalam menekan lanjut inflasi nasional.
Tercatat, nilai inflasi pada Januari terkendali pada angka 5,28 persen, lebih rendah dari inflasi Desember 2022 yang sebesar 5,51 persen.
“Itu one of the best, negara kita inflasinya dibanding negara lain. Pertumbuhan ekonomi kita luar biasa, di tengah kesulitan tahun 2022 (tumbuh) 5,3 persen,” ucapnya.
“Jadi, tim ekonomi kita juga termasuk daerah-daerah juga memberikan sumbangsih bagus,” pungkas Tito. *
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (1)